Khutbah Jumat PDF Terbaru: Tiga Ciri Orang Sukses Pasca Ramadhan dan Lebaran

Ilustrasi Orang Bertakwa
Ilustrasi Orang Bertakwa

Puasa itu ibarat bulan ujian bagi mereka yang akan mengikuti seleksi tertentu. Selama sebulan kita digembleng untuk belajar lebih serius, mengurangi jam bermain, dan menghindari hal-hal lain yang bisa mengganggu hasil ujian tersebut.

Setelah melewati momen-momen penting sebulan penuh, umat Islam pun berhak mendapatkan hasilnya. Apa hasil itu? Jawabannya tak lain adalah predikat “takwa”, sebagaimana terdapat di Al-Baqarah ayat 183:

Bacaan Lainnya

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Jamaah Hafidhakumullah

Takwa merupakan standar paling tinggi tingkat kemuliaan manusia. Semakin tinggi kualitas takwa kita, indikasi semakin tinggi pula kesuksesan kita berpuasa. Demikian juga sebaliknya, semakin hilang kualitas takwa dalam diri kita, pertanda semakin gagal kita sepanjang Ramadhan.. Inna akramakum ‘indallâhi atqâkum.

Namun, pertanyaan kemudian adalah apa ciri-ciri muttaqîn (orang-orang yang bertakwa)?

Jamaah Hafidhakumullah

Ada beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan ciri-ciri orang takwa. Salah satu ayatnya terdapat dalam surat Ali Imran:

 الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَـــافِينَ عَنِ النَّــاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُـحْسِنِــينَ

Artinya: (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) pada saat sarrâ’ (senang) dan pada saat dlarrâ’ (susah), dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS Ali Imran: 134)

Jamaah yang Dirahmati Allah

Ayat tersebut memaparkan tiga sifat yang menjadi ciri orang bertakwa.

1. Gemar Sedekah

Kalangan ini rela menyedekahkan sebagian hartanya dalam kondisi senang ataupun sulit. Dan orang bertakwa tidak akan sibuk hanya memikirkan diri sendiri. Ia mesti berjiwa sosial, menaruh empati kepada sesama, serta rela berkorban untuk orang lain dalam setiap keadaan. Bahkan, ia tidak hanya suka memberi kepada orang yang dicintainya, tapi juga kepada orang-orang memang membutuhkan.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait