Tidak puasa bilangnya puasa, Allah dibohongi, orang tuanya dibohongi, keluarganya dibohongi, tetangganya pun dia bohongi. Sudah berapa kali bohong dalam satu harinya?!
Yang lebih parah lagi, umur sudah paruh baya, anak sudah besar-besar, masih saja berani bohong. Bilang sama Istrinya puasa, bilang sama anaknya puasa, bilang sama sahabat dekatnya puasa, padahal perutnya kenyang baru makan diluar.
Tenggorokannya basah, habis puas minum diluar agar dirumah tidak perlu makan lagi, tidak perlu minum lagi sampai waktu Maghrib tiba.
Ketika suara azan berkumandang, Ia paling didepan, paling duluan minum, seolah-olah hausnya sudah hampir tidak bisa ditahan lagi.
Mungkin kalau ditotal-total hari itu ada lebih 15 orang yang dibohonginya, ini baru sehari. Seandainya dimulai dari Romadhon ke dua, sampai akhir Romadhon. Sudah berapa kali berbohong, dikali 27 atau 28 hari, dikali sekian tahun, innalilahi wa Inna ilaihiro ji’un.
Belum lagi ditambah berbohong pada para malaikat pencatat dan malaikat penjaga.
Ma’asyiral muslimin jama’ah sholat Jum’at yang berbahagia,
Sungguh yang namanya bohong itu sekecil apapun termasuk dosa besar yang wajib ditobati. Allah berfirman dalam QS. An-Nahl ayat 105
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
اِنَّمَا يَفۡتَرِى الۡـكَذِبَ الَّذِيۡنَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِۚ وَاُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡكٰذِبُوۡنَ
“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong.”
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..