Naskah Khutbah Jumat Singkat Padat PDF Terbaru 10 Menit: Koreksi Diri Sendiri (B. Indonesia)

Ilustrasi Intropeksi Diri
Ilustrasi Intropeksi Diri

Untuk mewujudkannya, Syaikh Abdu Qadir Al-Jilani memiliki tips sederhana yang dapat kita lakukan dalam keseharian kita:

Jika kita melihat orang lain hendaknya kita memandang bahwa dia memiliki kelebihan daripada diri kita. Mungkin dia lebih bertaqwa, lebih banyak amal baiknya, serta lebih tinggi derajatnya di sisi Allah.

Bacaan Lainnya

Jika kita melihat anak kecil atau lebih muda, nasihati diri kita, “Mungkin dia dosanya lebih sedikit daripada diriku”. Sebaliknya jika kita melihat orang yang lebih tua, nasihati diri kita, “Dia telah berbuat kebaikan lebih banyak daripada diriku”. Sebab ia lebih dulu takwa dan taat kepada Allah.

Jika kita melihat orang alim, hendanya kita menilainya dia memiliki cara ibadah yang lebih baik dan benar, mengamalkan ilmunya, serta berbuat kebaikan dengan ilmunya.

Jika kita melihat orang bodoh, hendaknya kita katakan, “Mungkin dia berbuat dosa atau salah karena ketidaktahuannya (dosanya lebih sedikit), sementara kita lebih berdosa karena berbuat salah sepengetahuan ilmu yang kita miliki (dosanya lebih berat)”.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,

Mawas diri harus kita lakukan setiap saat agar kita selalu dapat mengingat kekurangan, kesalahn dan aib kita. Lalu berusaha memperbaiki diri. Jangan mengoreksi dan ngurusi kekurangan serta aib orang lain.

Muhasabah atau mawas diri adalah cara mengendalikan hidup kita, yang akan memiliki efek luar biasa pada diri kita. Keteledoran kita untuk mawas diri bukan hanya dapat mengakibatkan kerusakan pada kehidupan kita, tetapi juga kehidupan yang lebih luas yakni keluarga dan masyarakat.

Rasulullah SAW bersabda:

 اَلْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ (رواه أحمد)

“Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah” (HR. Ahmad).

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait