Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa Idul Adha dan hari Tasyrik adalah hari kaum muslimin untuk menikmati makanan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari-hari Tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman.”
Dalam lafazh lainnya, beliau bersabda,
وَأَيَّامُ مِنًى أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari Mina (hari Tasyrik) adalah hari menikmati makanan dan minuman.”
4. Hari Idul Adha dan Hari Tasyrik, Hari Yang Paling Mulia
Mengenai keutamaan hari Idul Adha dan hari Tasyrik (11, 12 dan 13 Dzulhijah) disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Abu Daud,
إِنَّ أَعْظَمَ الأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ
“Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaroka wa Ta’ala adalah hari Idul Adha dan yaumul qorr (hari Tasyrik).”
Hari Tasyrik disebut yaumul qorr karena pada saat itu orang yang berhaji berdiam di Mina. Hari Tasyrik yang terbaik adalah hari Tasyrik yang pertama, kemudian yang berikutnya dan berikutnya lagi.
Jama’ah sholat Jum’at yang berbahagia,
Sementara larangan yang harus kita tinggalkan adalah berpuasa Sunnah pada hari Tasyrik
BACA HALAMAN BERIKUTNYA