Khutbah Jumat PDF Singkat Padat: Tiga Golongan Manusia Dalam Al Qur’an (Bahasa Indonesia)

Khutbah Jumat
Khutbah Jumat

Golongan pertama yang disebutkan dalam firman Allah tersebut adalah dzalimun linafsihi, yakni orang yang menganiaya dirinya sendiri. Disebutkan dalam Tafsir Al-Baghawi:

   روي عن أسامة بن زيد في قوله – عز وجل – : ” فمنهم ظالم لنفسه ” الآية ، قال : قال النبي – صلى الله عليه وسلم – : ” كلهم من هذه الأمة   

Bacaan Lainnya

Artinya: “Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid dalam Firman Allah, “faminhum dhalimun linafsihi”, Rasulullah Saw bersabda: Semua dari mereka berasal dari umat ini.” (Imam Al-Baghawi, Ma’alimut Tanzil [Riyadh, Darut Taibah, tt] Jilid VI, halaman 421)

Menurut Imam Baghawi, golongan pertama ini tidak hanya zalim terhadap diri sendiri, tetapi juga terhadap orang lain.

Hadirin rahimakumullah

Golongan kedua, yakni muqtashid atau golongan pertengahan, yaitu orang-orang yang kebaikannya berbanding dengan kesalahannya. Sedangkan kelompok yang ketiga yakni sabiqun bil khairat, golongan orang-orang yang lebih dahulu dalam berbuat kebaikan, yaitu orang-orang yang kebaikannya amat banyak dan amat jarang berbuat kesalahan.

Imam Baghawi menyebutkan 3 golongan ini sebagaimana berikut:

    وقال أبو بكر الوراق: رتبهم هذا الترتيب على مقامات الناس ، لأن أحوال العبد ثلاثة : معصية وغفلة ثم توبة ثم قربة ، فإذا عصى دخل في حيز الظالمين ، وإذا تاب دخل في جملة المقتصدين ، وإذا صحت التوبة وكثرت العبادة والمجاهدة دخل في عداد السابقين  

Artinya: “Abu Bakar Al-Warraq berkata: Beliau menyusunnya dalam urutan ini sesuai dengan keadaan manusia, karena keadaan hamba itu ada tiga: Jika ia bermaksiat, maka ia masuk ke dalam golongan orang-orang zalim, jika ia bertaubat, maka ia masuk ke dalam golongan orang-orang salih, jika ia bertaubat, maka ia masuk ke dalam golongan orang-orang yang pertengahan, dan jika ia bertaubat, beribadah, dan berusaha, maka ia masuk ke dalam golongan orang-orang yang terdahulu.”

Hadirin rahimakumullah

Golongan pertama mengingatkan kita pada umat terdahulu yang zalim kepada dirinya sendiri bahkan kepada kaumnya lalu dibinasakan oleh Allah, seperti kaum Ad, sebagaimana firman Allah Swt.

   وَاَمَّا عَادٌ فَاُهۡلِكُوۡا بِرِيۡحٍ صَرۡصَرٍ عَاتِيَةٍۙ ‏ سَخَّرَهَا عَلَيۡهِمۡ سَبۡعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍۙ حُسُوۡمًا ۙ فَتَرَى الۡقَوۡمَ فِيۡهَا صَرۡعٰىۙ كَاَنَّهُمۡ اَعۡجَازُ نَخۡلٍ خَاوِيَةٍ‌ فَهَلۡ تَرٰى لَهُمۡ مِّنۡۢ بَاقِيَةٍ‏  

Artinya: “Sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka?” (QS Al-Haqqah: 6-8)

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait