Materi Khutbah Jum’at PDF Lengkap Dengan Mukaddimah dan Penutup: Cara Bertutur Kata Menurut Islam

Ilustrasi Menjaga Lisan
Ilustrasi Menjaga Lisan

Menurut KH M. Quraish Shihab, qaulan ma‘rûfan berarti perkataan baik yang sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Selain itu, qaulan ma’rufan berarti pula perkataan yang pantas dengan status sosial yang berlainan, tidak menyinggung perasaan, serta pembicaraan yang mendatangkan kemaslahatan.

Seorang guru berutur kata yang santun, pejabat bertutur kata yang beretika. Pun dengan seorang dai, tokoh masyarakat, petinggi ormas, dan lainnya hendaknya bertutur kata dengan ma’ruf, sesuai dengan kondisi sosial dan budaya.

Bacaan Lainnya

Kedua, qaulan sadîdan (perkataan yang tegas dan benar)

Qaulan sadîdan adalah perkataan yang benar, tegas, jujur, lurus, to the point, tidak berbelit-belit dan tidak bertele-tele. Yakni suatu pembicaraan, ucapan, atau perkataan yang benar, baik dari segi substansi (materi, isi, pesan) maupun redaksi (tata bahasa).

Ketiga, qaulan layyinan (perkataan yang lemah lembut)

Qaulan layyinan adalah penyampaian pesan yang lemah lembut dengan suara yang enak didengar, lunak, tidak memvonis, memanggilnya dengan panggilan yang disukai, penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati. Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa yang dimaksud layina ialah kata kata sindiran, bukan dengan kata kata terus terang atau lugas, apalagi kasar.

Keempat, qaulan maisûran (perkataan yang mudah)

Qaulan maisûran berarti berkata dengan mudah atau gampang. Yakni mudah dicerna dan mudah dimengerti oleh orang lain. Perkataan ini juga mengandung empati kepada lawan bicaranya, menyenangkan, memberikan harapan, dan memotivasi orang lain untuk mendapatkan kebaikan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Kelima, qaulan balîghan (perkataan yang membekas pada jiwa)

Qaulan balîghan adalah perkataan yang efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok masalah, dan tidak berbelit-belit. Agar komunikasi tepat sasaran, gaya bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan kadar akal seseorang atau khalayak dan menggunakan bahasa yang mengesankan kepada jiwa mereka.

Keenam, qaulan karîman (perkataan yang mulia)

Qaulan karîman adalah perkataan yang mulia, dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah-lembut, dan bertata krama. Dalam konteks QS Al-Isra’: 23, perkataan yang mulia wajib dilakukan saat berbicara dengan kedua orang tua. Kita dilarang membentak mereka atau mengucapkan kata-kata yang sekiranya menyakiti hati mereka. Qaulan karîman harus digunakan khususnya saat berkomunikasi dengan kedua orang tua atau orang yang harus kita hormati.

Ketujuh, qaulan tsaqîlan (perkataan yang penuh makna)

Qaulan tsaqîlan yakni perkataan yang berbobot dan penuh makna, memiliki nilai yang dalam, memerlukan perenungan untuk memahaminya, dan bertahan lama. Dengan demikian qaulan tsaqîlan juga berarti kata-kata yang syarat makna dari seorang ahli hikmah, sufi, ataupun filosof. Qaulan tsaqîlan biasanya memuat sebuah konsep pemikiran yang mendalam baik secara intelektual maupun spiritual.

Kedelapan, ahsanu qaulan (perkataan yang terbaik)

Ahsanu qaulan adalah menyampaikan perkataan dengan pilihan kata terbaik. Allah berfirman dalam QS Fushshilat ayat 33:

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait