KHUTBAH JUMAT I
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ. أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه. اَلَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ مُنْقِذِ الْأُمَّةِ بِرِسَالَتِهِ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ نَالُوا مَرْتَبَةَ الْعُلْيَا بِبَحْرِ جُوْدِهِ وَكَرَمِهِ
أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jama’ah shalat Jum’at yang dirahmati Allah Subhana wata’ala, puji syukur hanya bagi Allah, dengan segala nikmat dan karunianya kita bisa hadir di Masjid tercinta ini untuk sama-sama melaksanakan shalat Jum’at.
Tidak bosan bosannya Khotib mengingatkan agar kita semua Istiqomah dalam meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan hati yang Ridha menerima apa-apa yang Allah tetapkan dan sabar atas segala ujian yang Allah berikan.
Solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW semoga pada hari akhir nanti kita semua beroleh syafa’at dari beliau Aamiin.
Pada kesempatan hari Jum’at yang istimewa ini Khotib akan mengetengahkan datu judul khutbah yaitu: TOBAT YANG MENYISAKAN DOSA
Jama’ah shalat Jum’at yang dirahmati Allah Subhana wata’ala,
Pada dasarnya tobat adalah kembalinya seseorang kepada Allah SWT dengan membersihkan diri dari segala kotoran dosa. Akan tetapi bagai mana caranya agar tobat kita bisa diterima dan diampuni Allah SWT? Menurut pendapat mayoritas ulama, tobat akan diterima Allah apa bila memenuhi rukun dan syaratnya.
Para ulama telah menggaris bawahi bahwa diantara syarat dan rukun tobat adalah: (1) Menyesal, (2) Berhenti dari dosa, dan (3) Bertekad untuk tidak mengulangi nya.
Taubat tidaklah ada tanpa didahului oleh sebuah penyesalan terhadap dosa yang dikerjakan, kemudian membangun tekad yang kuat di atas sebuah keikhlasan.
Akan tetapi jika dosa-dosa tersebut berhubungan dengan hak manusia, ditambah satu rukun lagi yaitu rukun dan syarat yang ke 4.
Tunaikan atau kembalikan Hak-hak mereka yang pernah kita rampas dan yang pernah kita dizalimi. dia harus meminta maaf kepada saudaranya yang bersangkutan, seperti minta diikhlaskan, mengembalikan atau mengganti suatu barang yang telah dia rusakkan atau curi dan sebagainya.
Telah sampai sebuah hadits Rosulullah SAW bersabda:
فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَغُلُّ أَحَدُكُمْ مِنْهَا شَيْئًا إِلَّا جَاءَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَحْمِلُهُ عَلَى عُنُقِهِ إِنْ كَانَ بَعِيرًا جَاءَ بِهِ لَهُ رُغَاءٌ وَإِنْ كَانَتْ بَقَرَةً جَاءَ بِهَا لَهَا خُوَارٌ وَإِنْ كَانَتْ شَاةً جَاءَ بِهَا تَيْعَرُ
Artinya: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad di Tangan-Nya, tidaklah salah seorang diantara kalian mengambil harta tanpa haknya (korupsi), selain pada hari kiamat nanti harta itu ia pikul di atas tengkuknya; jika korupsinya berupa seekor unta, ia akan memikulnya dan mengeluarkan suara unta; jika koruspinya seekor sapi, maka sapi itu dipikulnya dan melenguh; dan jika harta yang ia ambil berupa kambing, maka kambing itu akan mengembik.” (HR Al-Bukhari)
Jama’ah shalat Jum’at yang dirahmati Allah SWT, seandainya kita pernah memukul, mencaci, memfitnah, menggunjing membuka aib atau mencela dan mengumpat maka lebih baik kita minta maaf dan ikhlasnya dari sekarang itulah salah satu rukun tobat yang harus kita penuhi.
Seandainya kita pernah mengambil hak seseorang dan kita mau bertobat, maka kembalikan haknya, minta maaf dan ihklasnya, seandainya kita pernah mengambil uang APBN atu APBD milik negara atau milik rakyat, maka kembalikanlah ke tempatnya masing masing, seandainya sudah terpakai maka gantilah sebanyak apa yang kita pakai, minta maaf kepada rakyat yang didzolimi.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui bersama diantara hal Ikhwal yang termasuk KKN selain yang telah kita dengarkan adalah, penggelapan, pencucian uang, proyek fiktif, penipuan, penyalahgunaan jabatan, praktek orang dalam atau ORDAL dan suap menyuap untuk mempermudah segala keinginan. Dalam sebuah hadits telah disampaikan
اَللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ
Artinya: Ya Allah, barangsiapa yang mengurusi urusan umatku kemudian dia merepotkan umatku maka susahkanlah dia.” (HR. Muslim: 1828)
Jama’ah shalat Jum’at yang dirahmati Allah Subhana wata’ala, sanggupkah kita minta maaf atas kedzoliman yang pernah kita lakukan? mampukah kita mengembalikan sesuatu yang pernah kita ambil, tahukah kita dimana keberadaan mereka yang haknya kita ambil hingga bisa mengembalikan? bagai mana jika tak ada lagi uang untuk mengembalikan, atau tak tau keberadaan mereka? padahal setiap yang ingin bertobat dari dosa kepada sesama, dia harus minta kerelaan nya dan mengembalikannya, agar rukun tobat nya terpenuhi. Dalam sebuah riwayat dikisahkan:
Dikisahkan, ketika Rasulullah SAW mengangkat seorang laki-laki untuk menjadi amil zakat bagi kabilah Bani Sulaim. Namanya pria itu adalah Abdullah bin al-Latbiyah.
Setelah melaksanakan tugasnya, maka pria itu menghadap Nabi SAW. Dia berkata, “Ini harta zakat untukmu (wahai Rasulullah SAW—untuk baitul maal) dan yang ini adalah hadiah (untukku).”
Rasulullah SAW pun menanggapinya, “Jika engkau benar (dalam menunaikan tugas), maka apakah engkau (mau) duduk di rumah ayah atau ibumu, maka hadiah itu datang kepadaMu?”
Usai kejadian ini, beliau SAW berpidato di hadapan orang-orang. “Demi Allah,” seru beliau, “begitu seorang mengambil sesuatu dari hadiah itu tanpa hak, maka nanti pada Hari Kiamat, ia akan menemui Allah dengan membawa hadiah (yang diambilnya itu). Lalu, saya akan mengenali nya, dia memikul di atas pundaknya (bagaikan) unta melekik atau sapi melenguh atau kambing mengembek.”
Hadis ini cukup panjang yang disahihkan Imam Bukhari.
Inilah bentuk-bentuk kolusi yang tanpa disadari oleh sebagian orang, hadiah karena jabatan, amplop ucapan terima kasih, pelicin, mereka berkata kami tidak minta tapi mereka yang memberi, inilah yang dikatakan suap.
Allah berfirman dalam Al Qur’an:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَࣖ
Artinya: Janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui. (Al Baqoroh 188)
Demikianlah khutbah Jum’at untuk kali ini, semoga Allah membuka mata kita agar lebih hati-hati lagi. Aamin Allahhumma Aamiin.
اَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْم لِي وَلَكُمْ, اِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
KHUTBAH II
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ، لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيْدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد وَ عَلَى آل سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وعلى آل سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللهُمَّ رَبَّنَا ظَلَمْنَ أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَاصِغَارًا. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَ إِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدُكُمْ وَ لَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ
Silahkan bergabung dengan kami di Grup Telegram, Wa, atau Facebook untuk mendapatkan materi terbaru dari KHUTBAHSINGKAT.com Klik GABUNG SEKARANG Wa.0812-4436-5554
