Materi Khutbah Idul Adha Singkat PDF: Tiga Pesan Dibalik Penyembelihan Kurban (B. Indonesia)

Ilustrasi Nabi Ibrahim AS
Ilustrasi Nabi Ibrahim AS

KHUTBAH PERTAMA IDUL ADHA

اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (×3)اللهُ اَكبَرْ (×3

اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ

Bacaan Lainnya

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ. اللهُ اَكْبَرْ (3×) اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ

اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ 

Hadirin, Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah..

Pada kesempatan yang Bahagia ini marilah kita berusaha meningkatkan kadar keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dengan cara menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Sholawat dan salam, mudah-mudahn terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW. Semoga kita mendapat syafaatnya di hari kiamat. Amiin.

Hadirin, Jamaah Sholat Idul Adha Rahimakumullah..

Hari ini semua umat Islam melaksanakan Hari raya kurban atau hari raya Idul Adha. Tentunya, momentum ini tak bisa lepas dari kisah Nabi Ibrahim sebagaimana terekam dalam Surat ash-Shaffat ayat 99-111.

Dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim sekian lama tidak mempunyai anak. Kemudian Nabi Ibrahim bedoa sebagaimana dalam Surat ash-Shaffat ayat 100:

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

“Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang shalih.”

Allah lalu memberi kabar gembira dengan anugerah kelahiran seorang anak yang amat cerdas dan sabar. Hanya saja, ketika anak itu menginjak dewasa, Nabi Ibrahim diuji Allah agar menyembelih sang anak tercinta.

Singkat cerita, tatkala Ibrahim dan Ismail pasrah kepada Allah, Ibrâhîm pun membawa anaknya ke suatu tumpukan pasir. Lalu Ibrâhîm membaringkan Ismail dengan posisi pelipis di atas tanah dan siap untuk disembelih.

Jamaah shalat Idul Adha hadâkumullâh..

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait