Amar ma’ruf nahi munkar merupakan konsep penting dalam ajaran Islam. Materi khutbah Jumat kali ini menjelaskan bahwa mengajurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran tidak bisa dilakukan secara serampangan. Ada etika dan rambu-rambu yang mesti dipenuhi.
Khutbah jumat berikut ditulis oleh Ustadz Hengki Ferdiansyah, pegiat kajian hadits, tinggal di Jakarta. Naskah khutbah jumat ini juga telah publish di situs NU online dan sedikit kami modifikasi sehingga teks lebih singkat.
Silahkan download teks khutbah jumat berikut ini dengan cara klik menu pada akhir tulisan atau pada halaman 3. Khotib cukup download, print kemudian potong kertas menjadi dua bagian sehingga ukuran kertas lebih simpel. Semoga bermanfaat..
Silahkan bergabung di grup Telegram untuk mendapatkan Materi Khutbah terbaru dari KHUTBAHSINGKAT.com dengan cara klik “Berlangganan” BERLANGGANAN atau https://t.me/khutbahjumatsingkat
MUKADIMAH KHUTBAH JUMAT
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاه. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّيْ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْاٰنِ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. فَقَالَ الله تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ: كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Amar ma’ruf nahi munkar, yakni mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran, merupakan bagian dari ajaran agama Islam. Setiap muslim diwajibkan untuk menebar kebaikan sebanyak mungkin, dan berusaha untuk mencegah kemungkaran di mana pun dia berada. Dalam surat Ali Imran ayat 110, Allah swt berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ
Artinya: “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, karena kalian menyuruh pada yang ma’ruf, dan mencegah yang munkar, dan beriman kepada Allah…” (QS Ali Imran ayat 110).
Imam ath-Thabari dalam Tafsir Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Qur’an menjelaskan:
أَمَّا قَوْلُهُ “تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ” فَإِنَّهُ يَعْنِيْ تَأْمُرُوْنَ بِالْإِيْمَانِ بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَالْعَمَلِ بِشَرَائِعِهِ، “وَتَنْهَوْنَ عَنْ الْمُنْكَرِ” يَعْنِيْ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الشِّرْكِ بِاللهِ وَتَكْذِيْبِ رَسُوْلِهِ وَعَنِ الْعَمَلِ بِمَا نَهَى عَنْهُ
Artinya: “Adapun firman Allah ta’muruna bil ma’ruf (menyuruh kebaikan), maksudnya adalah mengajak untuk beriman kepada Allah, Rasulullah, dan mengamalkan syariat. Sementara wa tanhauna ‘anil munkar (mencegah yang munkar), maksudnya mencegah syirik, mendustakan Rasulullah, dan mengerjakan yang dilarang Tuhan.”
Meskipun sebuah keharusan, amar ma’ruf nahi munkar tidak boleh dilakukan secara semberono dan serampangan. Penerapan amar ma’ruf nahi munkar mesti dilandasi pada ilmu dan kearifan. Penerapannya tidak boleh bertentangan dengan tujuan disyariatkan amar ma’ruf dan nahi munkar itu sendiri. Jangan sampai, tujuan kita mengajak orang berbuat baik, tapi orang yang diajak malah kabur, karena pendekatan yang kita gunakan tidak cocok dengan objek yang diajak. Jangan sampai juga, tujuannya mencegah kemungkaran, tetapi malah melahirkan kemungkaran yang baru.
Baca halaman berikutnya..