Dalam sebuah hadits dijelaskan:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَدِمَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ، فَوَجَدَ الْيَهُودَ يَصُومُونَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَسُئِلُوا عَنْ ذَلِكَ؟ فَقَالُوا: هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي أَظْهَرَ اللهُ فِيهِ مُوسَى، وَبَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى فِرْعَوْنَ، فَنَحْنُ نَصُومُهُ تَعْظِيمًا لَهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نَحْنُ أَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ فَأَمَرَ بِصَوْمِهِ. رواه مسلم
Artinya: “Dari Ibnu Abbas ra, beliau berkata: ‘Rasulullah saw hadir di kota Madinah, kemudian beliau menjumpai orang Yahudi berpuasa Asyura. Mereka ditanya tentang puasanya tersebut, lalu menjawab: ‘Hari ini adalah hari dimana Allah swt memberikan kemenangan kepada Nabi Musa as dan Bani Israil atas Fir’aun. Maka kami berpuasa untuk menghormati Nabi Musa’. Kemudian Nabi saw bersabda: ‘Kami (umat Islam) lebih utama memuasai Nabi Musa dibanding dengan kalian’. Lalu Nabi saw memerintahkan umat Islam untuk berpuasa di hari Asyura.” (HR Muslim).
Menurut Syekh Az-Zurqani dalam kitab Mawahibul Ladduniyah menjelaskan, bisa jadi alasan Nabi melakukan puasa tersebut untuk meluluhkan hati orang-orang Yahudi dengan melakukan ibadah yang sama dengan ibadah mereka. Hal ini juga pernah Nabi lakukan saat kiblat umat Islam menghadap ke Baitul Maqdis (sebelum berkiblat ke arah Ka’bah).
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Dalam jejak kesuksesan dakwah Walisongo juga banyak menggunakan pendekatan budaya. Memang, agama dan budaya adalah dua hal yang berbeda. Agama bersumber dari wayhu, sementara budaya adalah hasil karya cipta manusia. Namun, agar agama lebih mudah diterima oleh masyarakat setempat, perlu dilakukan pendekatan budaya.
Contohnya adalah pendekatan dakwah yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga yang terkenal dengan media wayang untuk menyampaikan nilai-nilai Islam. Dalam setiap pertunjukan wayangnya, Sunan Kalijaga selalu menyelipkan ajaran-ajaran Islam dan zikir-zikir. Melalui pertunjukan wayang itu pula, ia menuntun masyarakat untuk mengucapkan kalimat syahadat. Apa yang dilakukan Sunan Kudus juga tidak jauh berbeda. Ia telah membangun masjid Menara Kudus yang berada di kota Kudus, Jawa Tengah. Masjid yang didirikan sekitar abad 15 atau 16 ini merupakan potret akulturasi antara Islam dengan Hindu.
Sampai saat ini kita bisa merasakan. Berkat pendekatan budaya dalam dakwah Walisongo di bumi Nusantara, terkhusus di tanah Jawa, Islam menjadi agama mayoritas tanpa perlu menggunakan cara-cara kekerasan.
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..