Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Hendaklah diketahui bahwa Allah subhanahu wata’ala sah bersumpah dengan apapun yang Ia kehendaki di antara makhluk-Nya. Dalam surat al-‘Ashr, Allah ta’ala bersumpah dengan al ‘Ashr yang artinya masa sebagaimana ditafsirkan sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu.
Jadi Allah bersumpah demi masa bahwa setiap manusia itu merugi kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Inilah sifat para hamba Allah yang saleh yang mengamalkan pesan-pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan melaksanakan perintah-perintahnya.
Mereka giat mempelajari ilmu agama dan sungguh-sungguh dalam mengamalkannya. Terutama para sahabat yang awal-awal masuk Islam (as-sabiqun al-awwalun) yang dipuji oleh Allah ta’ala dalam firman-Nya:
وَالسّٰبِقُوْنَ الْاَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِاِحْسَانٍۙ رَّضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ (التوبة: 100)
Maknanya: “Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridla kepada mereka dan mereka pun ridla kepada Allah” (QS. at-Taubah: 100)
Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Allah subhanahu wata’ala memberitahukan kepada kita bahwa Ia ridla kepada mereka, karena mereka telah percaya dan beriman, belajar dan beramal, memberi dan menerima nasihat.
Oleh karenanya, sudah selayaknya kita meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sudah sepantasnya kita meneladani para sahabat yang mulia, yang saling menasihati karena Allah. Sahabat yang satu menjadi cermin bagi saudara Muslim lainnya.
Ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya. Jika ia melihat aib atau kekurangan pada saudaranya, ia bersegera memberikan nasihat kepadanya dalam rangka mencari ridla Allah. Di pihak lain, sahabat yang dinasihati juga tidak enggan menerima nasihat, karena ia tahu bahwa nasihat itu sangat bermanfaat bagi dirinya.
Salah seorang ulama salaf berkata:
إِنْ رَأَيْتَ مَنْ يَدُلُّكَ عَلَى عُيُوْبِكَ فَتَمَسَّكْ بِأَذْيَالِهِ
Artinya: “Jika engkau mengetahui ada orang yang menunjukkan kepadamu aib-aib dan kekurangan-kekuranganmu, maka berpeganglah dengannya”
Diriwayatkan bahwa Sayyidina ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata:
رَحِمَ اللهُ امْرَءًا أَهْدَى إِلَيَّ عُيُوْبِي
Artinya: “Semoga Allah merahmati orang yang menunjukkan kepadaku aib-aib dan kekurangan-kekuranganku”.
Para sahabat yang mulia ketika salah seorang di antara mereka bertemu dengan yang lain, mereka berjabat tangan dengan muka yang ceria dan tersenyum. Lalu mereka membaca surat al-‘Ashr karena nilai-nilai agung nan mulia yang terkandung dalam surat ini:
“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran” (QS al-‘Ashr: 1-3)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..