Ibadahnya Orang Miskin Lebih Tinggi Daripada Orang Kaya, Teks Khutbah Jumat NU PDF Bahasa Indonesia Lengkap Dengan Doanya

Ilustrasi Pahala Sedekah
Ilustrasi Pahala Sedekah

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا

Artinya: “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memberinya jalan keluar atau solusi.”

Bacaan Lainnya

Jamaah yang berbahagia

Ketika masuk hari Jumat, kita semua tahu bahwa hampir semua takmir masjid memberikan informasi keuangan hasil infaq para jamaah. Alhamdulillah, di masjid ini meski nominalnya sedikit tetapi masih ada orang yang berinfaq. Bahkan, terkadang ada jamaah yang menyumbang suatu masjid dengan nominal besar 1 juta, 2 juta atau lebih.

Dalam situasi pandemi, banyak orang tidak bekerja, banyak PHK kemudian ada orang yang infaq dengan jumlah banyak tentu kita heran bahkan kadang kita iri. “Kapan kita bisa seperti orang-orang kaya dermawan tersebut. Sholat jamaah tidak pernah telat, rutin puasa Senin Kamis dan tahajjud, setiap hari membaca Al Qur’an kok masih dermawan. Betapa banyaknya pahala yang Ia terima?”

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah

Apabila kita mempunyai perasaan seperti itu, maka sama dengan pertanyaan para sahabat kepada Nabi Muhammad SAW. Cerita para sahabat ini terdapat dalam hadits Sahih Muslim.

Suatu hari, orang miskin berbondong-bondong mendatangi Rasulallah SAW. Orang-orang tersebut hendak bertanya dan protes kepada Nabi Muhammad SAW. Tetapi, yang diprotes bukan masalah sulitnya mencari rizki, kekurangan makanan, hutang yang tidak bisa lunas atau lainnya. Dalam hadist dijelaskan

انَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا رَسُولَ اللهِ، ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالْأُجُورِ، يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ، وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أَمْوَالِهِمْ، قَالَ: ” أَوَلَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا تَصَّدَّقُونَ؟ إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةً، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةٌ، وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، أَيَأتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ؟ قَالَ: «أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلَالِ كَانَ لَهُ أَجْر

Artinya: “Para sahabat mengatakan kepada Nabi, wahai Nabi, ‘orang-orang yang kaya sudah memborong semua amal kebaikan dan derajat yang tinggi disisi Allah SWT,’ kata salah satu perwakilan sahabat. Rasulallah kemudian bertanya: ‘Kenapa begitu?’. Salah satu sahabat miskin menjawab: ‘Orang yang mendapat kecukupan harta benda tersebut sholat sama seperti kita. Para orang kaya itu juga jihad, sama dengan jihad yang kita lakukan. Tetapi orang kaya itu bisa bersedekah dan infaq karena punya uang lebih.’

Nabi Muhammad menjawab: ‘Apa Allah tidak menjadikan kepada kalian semua amalan yang bisa menjadi sedekah? Sesungguhnya membaca tasbih itu sedekah, membaca takbir itu sedekah, membaca tahmid itu sedekah, membaca tahlil iku sedekah, mencegah kemungkaran itu sedekah, dan setiap farji istri kalian adalah sedekah’. Para sahabat kemudian bilang, ‘Bagaimana jika salah satu diantara kita menyalurkan sahwat kepada istri, apakah dapat pahala?’. Nabi Muhammad menjawab: ‘Bagaimana pendapat kalian apabila menyalurkan syahwat kepada barang haram, apa mendapat dosa? Begitu juga apabila disalurkan pada perkara yang halal, maka akan mendapat pahala.’”

Oleh karena itu, para sahabat dari golongan fuqara’ wal masakin tersebut protes kepada Nabi karena iri kepada Sahabat yang lebih kaya. Mengapa bisa iri? Karena orang-orang kaya tersebut semangat dalam memberikan harta benda untuk memperjuangkan agama Islam, lii’lai kalimatillah.

Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah

Itulah Sahabat jaman hadulu, yang diiri bukan sebab tetangganya kaya karena bisa membeli perabotan rumah dan lain sebagainya. Yang diprotes sahabat justru karena persaingan amal kebaikan. Orang miskin bisa sama dengan orang kaya dalam amal sholeh seperti sholat, puasa, jihad, dan sebagainya. Tetapi, orang kaya bisa lebih unggul dalam amal-amal yang membutuhkan uang seperti Zakat, sedekah, bantu orang-orang miskin dan lainnya. Sehingga, sahabat yang miskin tidak terima melihat kenyataan tersebut.

Ketika mendengarkan keluh kesah pra sahabat miskin itu kemudian Rasulallah SWT memberikan kabar lanjutan. Bahwa ada amalan yang apabila dilakukan dengan istiqomah maka akan menyamai bahkan lebih tinggi daripada pahala orang kaya. Hadist lanjutan tersebut yaitu

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait