Teks Khutbah Jumat Terbaru PDF: Keutamaan dan Peristiwa di Bulan Dzulqadah (B. Indonesia)

Ilustrasi bulan Dzulqadah
Ilustrasi bulan Dzulqadah

Perlu diingat bahwa Islam melarang umat manusia berbuat kerusakan, kekerasan, apalagi peperangan. Maksud diturunkannya agama Islam adalah untuk menjaga agama, akal, keturunan, harta, jiwa. Sementara peperangan dapat mengakibatkan hilangnya nyawa, jatuhnya korban, hilangnya harta benda, dan sebagainya.

Jika pun terpaksa harus berperang, karena umat Islam diserang terlebih dahulu, atau diusir dari kampung halamannya, maka nilai-nilai kemanusiaan harus tetap diindahkan, antara lain; tidak membunuh orang tua, wanita, atau anak kecil, para rahib dan pendeta. Tidak pula merusak bangunan, tanaman dan jangan melakukan penyiksaan terhadap tawanan dan orang-orang yang sudah menyerah.

Bacaan Lainnya

Begitulah indahnya Islam, yang mengajarkan perdamaian. Islam bukan agama kekerasan, apalagi menyuruh umatnya menjadi teroris.

Jamaah Sidang Jumat Rahimakumullah,

Keempat, Imam As-Sa’di menjelaskan ketika Allah Swt ingin menyempurnakan nikmat yang telah diberikan kepada Nabi Musa Alaihi salam dengan menurunkan firman-firman-Nya. Allah Swt berjanji kepada Nabi Musa alaihi salam untuk berbicara dengannya selama tiga puluh malam di bulan Dzulqa’dah, ditambah sepuluh malam di awal bulan Dzul Hijjah.

Dengan nikmat yang besar itulah, para pengikut Nabi Musa berjanji untuk tidak melakukan kemaksiatan selama Nabi Musa pergi menerima wahyu, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَوَٰعَدْنَا مُوسَىٰ ثَلَٰثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَٰهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَٰتُ رَبِّهِۦٓ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ۚ وَقَالَ مُوسَىٰ لِأَخِيهِ هَٰرُونَ ٱخْلُفْنِى فِى قَوْمِى وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيلَ ٱلْمُفْسِدِينَ (الاعراف [٧] : ١٤٢)

Artinya: Dan telah Kami janjikan kepada Musa (untuk memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi).(QS. Al-Araaf: 142).

Namun kenyataannya, setelah Nabi Musa Alahi Salam pergi untuk menerima wahyu, mereka malah bermaksiat dengan menjadikan patung anak sapi sebagai sesembahan mereka. Kaum Bani Israel telah melanggar janji mereka sendiri sehingga Allah murka karena ulah perbuatannya sendiri.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait