Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Terbaru Bahasa Indonesia PDF: Ayo Kendalikan Hawa Nafsu

Ramadhan Mubarak
Ramadhan Mubarak

Sahabat Abdullah ibnu Mas’ud RA, menceritakan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan kepadanya untuk memulai puasa dengan penampilan baik dan tidak dengan wajah yang cemberut. Pada zaman dahulu, orang-orang Islam punya pedoman agar selama Ramadlan tidak diributkan oleh perkara-perkara duniawi dan kebendaan.

Selain itu, hal terpenting bagi seorang mukmin selama Ramadlan yaitu meninggalkan dosa-dosa dan kebiasaan buruk. Karena selama bulan Ramadlan, setan-setan yang biasanya menggoda manusia telah dibelenggu.

Bacaan Lainnya

Dengan demikian, manusia tinggal menghadapi nafsunya sendiri selama bulan Ramadlan. Maka alangkah meruginya bagi mereka yang tidak menghilangkan atau mengurangi kemungkaran yang biasa dijalankan.

Karena Ramadlan adalah bulan pertobatan, maka marilah kita segera mengakhiri segala kemungkaran yang selama ini membelenggu kita. Sungguh dengan bertobat, berarti kita telah membawa diri menuju keberuntungan di dunia dan akhirat. Hal ini sebagaimana firman Allah:

وَتُوْبًوْا إِلَى اللهِ جَمِيْعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung. (QS. An-Nur, 24 : 31)

Dengan demikian, semoga kita dapat menangkap makna sesungguhnya dari sabda Rasulullah SAW: Telah datang kepada kalian bulan Ramadlan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka. (HR. Ahmad).

Termasuk dari pertobatan ini adalah menjaga lidah dari aneka kebohongan yang biasanya sulit dihindari. Karena apalah artinya perut kita lapar dan tenggorokan haus jika lidah kita tetap mudah berbohong?

Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلّهِ حَاجَةٌ فَيْ أنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Artinya: Siapa saja (selagi puasa) tidak meninggalkan kata-kata dusta dan melakukan berbuat tidak bermanfaat, maka tidak ada artinya di sisi Allah, walau dia tidak makan atau minum. (HR Bukhari)

Jamaah Jumat yang Berbahagia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait