KHUTBAH JUMAT PERTAMA
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى; يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَاٰمِنُوْا بِرَسُوْلِهٖ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَّحْمَتِهٖ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ نُوْرًا تَمْشُوْنَ بِهٖ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌۙ
Hadirin jamaah Jumat yang mulia
Pada khutbah kali ini, khatib akan menyampaikan materi khutbah berjudul: 3 Akhlak Pemilih yang Baik dalam Islam. Hal ini penting untuk disampaikan agar kita bisa menjadi seorang yang bijak dan tepat dalam memilih pemimpin yang akan menjadi sosok penentu kebijakan.
Dalam hal ini, Islam memberikan rambu-rambu dan etika dalam memilih calon pemimpin. Pasalnya, seorang pemimpin memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan umat dan warga masyarakat.
Pemimpin yang baik dan berintegritas akan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan membawa kemaslahatan bagi umat.
Berdasarkan panduan Al-Qur’an, setidaknya ada 3 akhlak dalam Islam untuk memilih pemimpin. Hal ini dimaksudkan untuk mendidik masyarakat dalam menentukan calon pemimpin ke depan.
Hadirin jamaah Jumat yang mulia
Pertama, menjadi pemilih yang cerdas. Pemilih cerdas adalah pemilih yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang calon yang akan dipilihnya.
Pemilih cerdas tidak akan memilih calon hanya berdasarkan emosi atau ajakan orang lain, terlebih ingin memilih karena materi atau politik uang. Seorang pemilih yang cerdas akan memilih calon berdasarkan pertimbangan yang rasional dan berdasarkan program kerja serta visi misi calon yang tersedia.
Dalam Islam, seorang Muslim seyogianya menjadi seorang yang cerdas dan jujur. Pemilih yang cerdas akan menyadari betapa pentingnya memilih pemimpin yang terbaik.
Pasalnya, bila salah dalam menentukan pilihan, maka pejabat yang terpilih akan mudah korupsi dan menyelewengkan jabatannya.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..