Dengan mengenal sifat keagungan Allah dan sadar bahwa semua yang kita lakukan ini adalah atas anugrah dan kuasa-Nya tentu kita akan menjadi pribadi yang lebih mudah tawakal.
Menelaah kisah orang orang shaleh. Banyak dari ulama-ulama kita yang mengajarkan dan mempraktekkan tawakal dalam urusan apapun. Seperti Sayyidah Rabi’ah Al-‘Adawiyah dalam munajatnya:
قَالَتْ رَابِعَةُ الْعَدَوِيَّةُ: مَا عَبَدْتُكَ طَمَعًا فِي جَنَّتِكَ وَلَا خَوْفًا مِنْ نَارِكَ إنَّمَا عَبَدْتُكَ امْتِثَالًا لِأَمْرِكَ
Artinya, “Sayyidah Rabi’ah al-‘Adawiyah dalam munajatnya berkata: Ya Allah, aku tidak menyembah-Mu karena berharap surga-Mu atau takut neraka-Mu, melainkan karena ketaatan akan perintah-Mu.”
Betapa rasa cinta beliau dipasrahkan total kepada keputusan dzat yang dicintainya setulus hati, hingga beliau tidak memperhatikan surga dan neraka karena kepasrahannya.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Demikian juga ibadah yang kita jalankan di bulan Ramadhan ini, jangan sampai terbersit rasa putus asa akan rahmat-Nya. Semua amal kita tentu akan menjadi kenangan prestasi kita dalam menjalankan perintah Allah ta’ala walaupun dengan berbagai macam kendala dari nafsu kita sendiri ataupun dari hal lain.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..