Khutbah Jumat Bahasa Indonesia PDF: Jangan Ikut Campur Urusan Orang Lain

ilustrasi ghibah
ilustrasi ghibah

Jangan sampai keingintahuan kita berubah menjadi ghibah, namimah, atau bahkan fitnah. Jangan sampai komentar kita terhadap kehidupan orang lain justru menyakiti dan menambah dosa bagi kita.

Sudah seharusnya sebagai umat Islam kita selalu menjalankan nilai-nilai yang diajar dalam Islam dan meninggalkan hal-hal yang membawa madlarat bagi kita. Rasulullah bersabda:

Bacaan Lainnya

  مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ   

Artinya: “Di antara keindahan Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tak bermanfaat.” (Riwayat Imam At-Tirmidzi)

Di antara hal-hal yang bisa membawa madharat adalah mencampuri urusan orang lain tanpa diminta. Suka campur pada urusan orang lain bisa membawa banyak dampak negatif, baik bagi diri sendiri maupun orang yang dicampuri urusannya.

Di antaranya adalah bisa merusak hubungan sosial karena orang yang merasa dicampuri urusannya bisa merasa tidak nyaman, tersinggung, atau marah. Hal ini bisa merusak hubungan pertemanan dan kekeluargaan.

Campur tangan yang tidak pada tempatnya juga bisa memicu kesalahpahaman atau bahkan pertengkaran. Apalagi jika disertai dengan penilaian, prasangka buruk, atau kritik yang tidak diminta. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 12:

  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ   

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.”

Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak mencari kesalahan orang lain sekaligus menekankan pentingnya introspeksi diri dan fokus pada memperbaiki diri daripada menghakimi dan mencampuri urusan orang lain.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait