Keempat bulan haram diartikan juga 4 bulan suci tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab, sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah ﷺ:
السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ .” رواه البخاري 2958
“Dalam satu tahun ada 12 bulan, di antaranya ada 4 bulan haram, 3 bulan secara berurutan adalah Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajabnya Mudhor yang berada di antara Jumada dan Sya’ban”. (HR. Bukhori: 2958).
Keistimewaan Dzulqa’dah
1. Bulan Suci yang Diharamkan Perang
Nama “Dzulqa’dah” asal katanya Qo’ada berarti bulan duduk, karena kaum Arab dahulu menghentikan peperangan dan duduk tenang di bulan ini. Islam menghidupkan kembali nilai ini sebagai simbol kedamaian, ketenangan, dan penghentian konflik, dan usaha mewujudkan gencatan senjata.
2. Bulan Persiapan Menuju Ibadah Haji
Bulan ini menjadi waktu persiapan ruhani menuju Dzulhijjah dan hari-hari haji. Ini adalah kesempatan memperbaiki diri, memperbanyak zikir, puasa, dan amal shalih sebagai bekal menghadapi bulan ibadah besar.
3. Dilipatgandakannya Amal dan Dosa
Dari Ibnu Abbas berkaitan dengan firman Allah:
فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu…”. (QS. At Taubah: 36).
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..