Ini adalah kesempatan besar bagi kita untuk menghapus dosa setahun penuh. Hanya dengan berpuasa satu hari yaitu tanggal 10 Muharram, dosa kita selama setahun ingsya allah akan diampuni oleh Allah SWT.
Selain itu, kita juga disunnahkan berpuasa pada tanggal 9 Muharram (Tasu’a) untuk membedakan dengan kebiasaan puasa orang Yahudi yang hanya pada tanggal 10 Muharram.
Jama’ah rahimakumullah,
Keutamaan bulan Muharram tidak hanya sebatas pada puasa. Bulan ini juga menjadi momen introspeksi diri, memperbaiki amal, serta memulai tahun baru hijriyah dengan semangat perubahan dan hijrah menuju kebaikan. Allah SWT berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11)
Jama’ah rahimakumullah,
Ini adalah waktu yang tepat untuk menata kembali shalat kita, menjaga lisan kita, memperbaiki hubungan dengan keluarga, serta memperbanyak amal jariyah.
Yang perlu kita pahami dari bulan Muharram adalah:
- Muharram mengajarkan kita nilai perjuangan dan keteguhan, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Musa ‘alaihis salam yang selamat dari kejaran Fir’aun pada hari Asyura.
- Muharram menumbuhkan semangat hijrah — bukan sekadar pindah tempat, tapi berubah ke arah yang lebih baik: dari malas menjadi disiplin, dari maksiat menjadi taat.
- Muharram menumbuhkan kepedulian sosial — Rasulullah SAW menganjurkan untuk berbuat baik pada keluarga di hari Asyura. Dalam sebuah hadis dijelaskan:
مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ فِى يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ السَّنَةَ كُلَّهَا
Artinya: “Barang siapa yang melapangkan nafkah untuk keluarganya di hari Asyura, maka Allah akan melapangkan rezekinya sepanjang tahun.” (HR. al-Baihaqi)
Artinya, bulan ini adalah momentum untuk mempererat hubungan keluarga, saling memberi dan membantu satu dengan lainnya.
Jama’ah yang dimuliakan Allah,
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..