Khutbah Jumat Terbaru PDF: Ketika Santri dan Ulama Dilecehkan (B. Indonesia)

Gambar Ilustrasi Boikot Trans7
Gambar Ilustrasi Boikot Trans7. Sumber gambar: bicaranetwork.com

KHUTBAH JUMAT I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَعَزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَأَذَلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِينَ، وَدَحَضَ الْبَاطِلَ وَالْمُفْتَرِينَ، نَحْمَدُهُ حَمْدًا كَثِيرًا. أَشْهَدُ أَن لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَلَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ مُنْقِذِ الْأُمَّةِ بِرِسَالَتِهِ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ نَالُوا مَرْتَبَةَ الْعُلْيَا بِبَحْرِ جُوْدِهِ وَكَرَمِهِ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ رَحِمَكُمُ اللهُ، أُوصِيكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُّهِينًا

Bacaan Lainnya

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada kita nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk hadir di rumah Allah pada hari Jumat yang penuh berkah ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, kepada keluarga beliau, sahabat beliau, dan seluruh umatnya yang setia mengikuti ajarannya hingga akhir zaman.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Beberapa hari terakhir, bangsa ini kembali dikejutkan oleh tayangan sebuah program televisi di Trans7 yang diduga melecehkan ajaran Islam, kyai, dan pondok pesantren.

Dalam tayangan tersebut, simbol-simbol kesucian pesantren, tempat para santri menuntut ilmu dan memperdalam agama dijadikan bahan candaan, ejekan, bahkan olok-olokan.

Apakah ini pantas? Apakah pantas lembaga penyiaran nasional yang seharusnya mendidik justru menodai kehormatan para ulama pewaris para nabi?

Rasulullah ﷺ bersabda:

اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ

“Para ulama itu adalah pewaris para nabi.” (HR. Tirmidzi)

Maka menghina ulama berarti menghina ilmu. Menghina ilmu berarti menghina Islam itu sendiri.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Islam mengajarkan kita untuk menghormati agama dan simbol-simbol kesucian. Bahkan dalam Al-Qur’an, Allah menegur keras orang-orang yang menjadikan agama sebagai bahan olok-olokan.

Allah berfirman dalam Surah Al-An’am ayat 70:

وَذَرِ الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَعِبًا وَلَهْوًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا

“Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka.” (QS. Al-An‘am: 70)

Ayat ini mengingatkan kita: agama bukan bahan komedi. Agama bukan bahan rating dan sensasi.

Ketika agama dijadikan bahan olok-olok, itu bukan sekadar kesalahan, tapi penghinaan terhadap keyakinan umat.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Media massa, termasuk televisi, memiliki tanggung jawab moral dan sosial. Mereka bukan hanya penyebar informasi, tapi penjaga moral masyarakat.

Dalam dunia jurnalistik, dikenal Kode Etik Jurnalistik, yang mewajibkan setiap insan media untuk menghormati nilai-nilai agama, kesusilaan, dan kearifan lokal.

Sayangnya, banyak media hari ini melupakan fungsi edukatif dan moral. Mereka mengejar rating, bukan kebenaran. Mereka mengejar sensasi, bukan etika.

Padahal Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika ucapan pribadi saja diatur oleh iman, apalagi ucapan publik melalui layar kaca nasional yang disaksikan jutaan orang.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Sebagai umat yang berakal dan beradab, kita tidak boleh terprovokasi oleh kemarahan. Kita boleh mengecam keras, tapi tidak boleh bertindak liar. Islam mengajarkan kita untuk menempuh jalan hukum, bukan jalan kekerasan. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلّٰهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan karena Allah. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.” (QS. Al-Ma’idah: 8)

Maka kepada para santri, umat Islam, dan seluruh masyarakat, tetaplah tenang dan bermartabat. Biarkan para pakar hukum, ormas Islam, dan dewan ulama yang memproses pelanggaran Trans7 sesuai peraturan.

Kemarahan yang terkendali adalah bukti kematangan iman. Reaksi yang bijak adalah bukti keagungan ajaran Islam.

Namun, jamaah yang dimuliakan Allah, Kita tidak boleh diam. Kita harus bersikap cerdas dan elegan. Salah satu bentuk hukuman sosial yang beradab dan efektif adalah boikot tayangan Trans7.

Kita tidak perlu marah di jalan, cukup hapus channel Trans7 dari daftar TV digital di rumah kita. Itulah bentuk protes cerdas: tanpa kekerasan, tapi penuh makna.

Langkah kecil dari rumah-rumah kita akan menjadi gelombang besar di seluruh negeri. Dan ketika umat Islam bersatu, mereka akan tahu, bahwa suara kita bukan bisa ditertawakan, tapi harus dihormati.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi benteng moral bangsa. Dari pesantren lahir para ulama, pejuang, dan pemimpin bangsa. Menodai pesantren berarti menghancurkan akar peradaban Islam Nusantara. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ أَهَانَ عَالِمًا فَقَدْ أَهَانَنِي، وَمَنْ أَهَانَنِي فَقَدْ أَهَانَ اللّٰهَ

“Barang siapa menghina seorang ulama, maka sungguh ia telah menghina aku; dan barang siapa menghina aku, maka sungguh ia telah menghina Allah.” (HR. Thabrani)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Hari ini kita diuji dengan ujian kehormatan. Apakah kita akan diam ketika agama dihina? Apakah kita akan tenang ketika ulama dilecehkan? Tentu tidak.

Namun, kita juga tidak boleh kehilangan akhlak dalam membela agama. Kita harus menegakkan kehormatan Islam dengan adab, hukum, dan persatuan.

Mari kita doakan semoga Allah memberikan hidayah kepada para pelaku pelecehan agama, dan memberikan kekuatan kepada umat Islam untuk tetap teguh di jalan kebenaran.

  بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH II

   اَلْحَمْدُ ِللهِ حَمْدًا كَثِيرًا كَمَا أَمَرَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ وَاشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُولُهُ وَ حَبِيبُهُ وَ خَلِيلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تسْلِيْمًا كَثِيرًا.أَمَّا بَعْدُ 

فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُورِ وَحَافِظُوا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُورِ الْجَمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَ اعْلَمُوا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، و قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ, بسم الله الرحمن الرحيم. اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا 

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد وَ عَلَى آل سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وعلى آل سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. وَارْضَ اَللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاء الرَّاشِدِيْنَ سَادَاتِنَا اَبِي بَكْرٍ وعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَحَابَةِ والتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِينَ وَ الْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُحِيبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِي الْحَاجَاتِ. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبَنَا غِلَّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنِ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَ إِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدُكُمْ وَ لَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ واللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ 

Download Khutbah Singkat PDF

Khutbah Bahasa Jawa

Silahkan bergabung dengan kami di Grup Telegram, Wa, atau Facebook untuk mendapatkan materi terbaru dari KHUTBAHSINGKAT.com Klik GABUNG SEKARANG Wa.0812-4436-5554

Pos terkait