Teks Khutbah Jumat PDF Lengkap dengan Doanya Menyentuh Hati: Dibalik Pertemuan Nabi Khidir dan Nabi Musa AS

Ilustrasi Nabi Khidir dan Nabi Musa
Ilustrasi Nabi Khidir dan Nabi Musa

Khutbah jumat singkat padat berikut ini mengambil hikmah dari kisah pertemuan antara Nabi Khidir dengan Nabi Musa AS. Kedua kekasih Allah ini pada suatu saat bertemu dan melakukan beberapa aktifitas yang bisa kita ambil pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Khutbah jumat NU bahasa Indonesia ini ditulis oleh Ustadz Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam UNU Surakarta. Teks arab dilengkapi dengan harokat.

Bacaan Lainnya

Teks khutbah bisa di download format PDF ukuran A4 dengan dua kolom. Link download ada di akhir tulisan. Semoga bermanfaat..

Silahkan bergabung di grup Telegram untuk mendapatkan Materi Khutbah terbaru dari KHUTBAHSINGKAT.com dengan cara klik “Berlangganan” BERLANGGANAN atau https://t.me/khutbahjumatsingkat

MUKADIMAH KHUTBAH JUMAT

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَناَ أَنْ نُصْلِحَ مَعِيْشَتَنَا لِنَيْلِ الرِّضَا وَالسَّعَادَةِ، وَنَقُوْمَ بِالْوَاجِبَاتِ فِيْ عِبَادَتِهِ وَتَقْوَاهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ مَنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحمَّدٍ أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ الله، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى الله، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الّذين آمنوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Sidang Jumat Rahimakumullah

Bahagia tiada tara harus kita terus dengungkan karena siang ini masih diberikan kesempatan berkumpul di tempat istimewa yakni masjid. Dalam sepekan setidaknya diingatkan untuk menyempatkan bertemu dan bertutur sapa dengan sesama muslim di sekitar kita. Karenanya, manfaatkan waktu berharga ini dengan benar dan baik.

Demikian pula di kesempatan berharga ini saya mengajak kepada diri sendiri dan jamaah yang ada untuk terus meningkatkan takwallah yakni menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Hadirin yang Berbahagia

Rasulullah SAW bersabda bahwa kelak pada hari kiamat Allah SWT akan memberikan perlindungan kepada tujuh  (golongan) orang. Salah satu di antaranya adalah dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah sebagaimana penggalan hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abi Hurairah RA berikut ini:

 وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ

Artinya: Dua orang yang saling mencintai karena Allah. Mereka berkumpul dan berpisah semata-mata karena Allah.

Contoh terbaik dua orang seperti itu adalah Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS yang kisah kebersamaan mereka karena cintanya kepada Allah SWT diabadikan di dalam al-Qur’an, Surah Al-Kahfi, ayat 65–82. Secara ringkas kisah kebersamaan Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS dapat dijelaskan sebagai berikut:

Nabi Musa AS bertemu Nabi Khidir AS dan kemudian menjalin kebersamaan dengan mengikuti ke mana Nabi Khidir AS pergi. Dalam kebersamaan ini Nabi Musa AS ingin  mengetahui  ilmu haqiqat dari Nabi Khidir AS. Nabi Khidizir menyetujui maksud Nabi Musa AS tersebut dengan syarat Nabi Musa AS harus bersabar dengan tidak boleh menanyakan alasan mengapa Nabi Khidir AS melakukan sesuatu hingga Nabi Khidir AS sendiri berkenan menjelaskannya di saat yang menurutnya tepat.

Sidang Jumah Rahimakumullah

Nabi Musa AS menyatakan setuju atas persyaratan tersebut. Nabi Khidir AS menerima janji Nabi Musa AS itu walaupun sebetulnya dari awal Nabi Khidir AS sudah tahu bahwa Nabi Musa AS tidak akan bisa menepati janji-janjinya. Namun demikian Nabi Khidir AS perlu membuktikan hal itu dengan memberi kesempatan kepada Nabi Musa AS untuk mengikuti ke mana Nabi Khidir AS pergi guna mendapatkan pengetahuan tentang ilmu hakikat.

Begitu proses pembelajaran mulai berlangsung, terbuki bahwa Nabi Musa AS tidak bisa menepati janjinya karena setiap kali Nabi Khidir AS melakukan sesuatu, Nabi Musa AS selalu meminta penjelasan segera dari Nabi Khidir AS mengapa perbuatan itu dilakukan. Sikap Nabi Musa AS yang seperti ini menurut Nabi Khidir AS menujukkan ketidak sabaran Nabi Musa AS dalam menunggu penjelasan sehingga merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah disetuji bersama. Hal seperti ini berlangsung hingga tiga kali yang berarti Nabi Musa AS melanggar janjinya hingga sejumlah itu.

Jamaah Rahimakumullah

Baca halaman berikutnya…

Setelah Nabi Musa AS melakukan pelanggaran sebanyak tiga kali, Nabi Khidir AS memutuskan mengakhiri kebersamaanya dengan Nabi Musa AS. Namun sebelum mereka berpisah, Nabi Khidir AS dengan senang hati dan penuh keikhlasan memberikan penjelasan tentang hal-hal yang kemudian dipertanyakan alasannya selama kebersamaanya dengan Nabi Musa AS.

Penjelasan itulah yang sebenarnya merupakan ilmu haqiqat yang akan disampaikan kepada Nabi Musa AS sesuai permintannya. Penjelasan tersebut disampaikan sekaligus untuk mengakhiri kebersamaannya dengan Nabi Musa AS karena Nabi Musa AS sendiri mengatakan apabila melanggar janji hingga tiga kali maka Nabi Khidir AS dapat mengakhiri kebersamaan itu. Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam ayat 76:

 قَالَ إِن سَأَلْتُكَ عَن شَيْءٍ بَعْدَهَا فَلَا تُصَاحِبْنِي قَدْ بَلَغْتَ مِن لَّدُنِّي عُذْرًا

Artinya: Dia Musa berkata: Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah ini, maka jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya engkau  sudah cukup (bersabar) menerima alasan dariku.

Penjelasan sebagaimana dikisahkan dalam Surah Al-Kahfi tentang tiga hal yang dilakukan Nabi Khidir AS selama kebersamaanya dengan Nabi Musa AS adalah sebagai berikut:

Pertama, perahu yang dilubangi Nabi Khidir AS adalah milik orang-orang miskin yang bekerja di laut. Nabi Khidir AS merusak perahu tersebut dengan membuatnya cacat agar tidak dirampas oleh raja yang melakukan operasi perampasan terhadap setiap perahu yang kondisinya baik. Sang raja telah berada di belakang mereka. Dengan perahu yang keadaannya cacat sang raja tidak tertarik untuk merampas perahu tersebut. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam ayat 79.

 أَمَّا السَّفِينَةُ فَكَانَتْ لِمَسَاكِينَ يَعْمَلُونَ فِي الْبَحْرِ فَأَرَدتُّ أَنْ أَعِيبَهَا وَكَانَ وَرَاءهُم مَّلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصْبًا

Artinya: Adapun perahu itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku ingin membuat perahu itu cacat karena di belakang mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap perahu (yang tidak cacat).

Kedua, seorang bocah laki-laki yang dibunuh Nabi Khidir AS adalah seorang anak yang kedepannya akan menjadi anak durhaka. Padahal kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin dan saleh. Dari pada kedua orang tua itu menuruti anaknya sehingga menjadi ikut tersesat dan kafir, maka dibunuhlah anak itu oleh Nabi Khidir AS, dengan maksud menyelamatkan kedua orang tuanya dari kesesatan dan kekafiran.

Selain itu, Nabi Khidir AS juga berharap Allah SWT akan mengganti anak itu dengan anak saleh yang berbakti dan mencintai kedua orang tuanya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam ayat 80-81.

 وَأَمَّا الْغُلَامُ فَكَانَ أَبَوَاهُ مُؤْمِنَيْنِ فَخَشِينَا أَن يُرْهِقَهُمَا طُغْيَانًا وَكُفْرًا. فَأَرَدْنَا أَن يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِّنْهُ زَكَاةً وَأَقْرَبَ رُحْمًا

Artinya: Dan adapun anak itu maka kedua orang tuanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).

Ketiga, dinding rumah yang hampir roboh itu adalah milik dua orang anak muda yang sudah yatim di kota itu. Di bawah dinding rumah itu terdapat harta benda simpanan bagi mereka berdua. Ayah mereka adalah orang saleh. Allah menghendaki agar harta simpanan itu bisa sampai kepada kedua anak itu hingga mereka dewasa dan dapat mengambil simpanan itu sebagai rahmat dari Allah SWT.

Baca halaman berikutnya..

Pos terkait