Mari kita sadar dan mengingat-ingat diri kita sendiri bahwa sebenarnya kita mempunyai janji kepada Allah SWT. Janji bahwa Allah adalah tuhan yang kita sembah dan taat kepada Allah SWT. Perjanjian itulah yang disebut Yaum al-‘Ahdi wa al-Mitsaq.
مَا يّوْمُ الْعَهْدِ وَالْمِيْثَاقِ؟هُوَ يَوْمٌ فِيْهِ أَرْوَاحُ الْعِبَادِ وَأَحْضَرَهُمْ وَسَأَلَهُمْ, فَقَالَ لَهُمُ اللَّهُ تَعَالَى: أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ, قَالُوْا بَلَى أَيْ أَنْتَ رَبُّنَا
“Apa yaum al-‘ahdi wa al-mitsaq (dino sumpah janji) itu? Yaitu hari yang pada saat itu semua ruh hamba didatangkan oleh Allah SWT kemudian ditanya: “Aku (Allah) apa kamu anggap sebagai tuhanmu? Para arwah kemudian menjawab: “Iya, panjenengan tuhan kita”. Kemudian disaksikan oleh malaikat, supaya besok di akhirat kita tidak ingkar dan membantah soal perjanjian tersebut,”.
Al-Qur’an telah menggambarkan hal tersebut dalam Surat Al-‘Arof Ayat 172:
وَإِذۡ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِيٓ ءَادَمَ مِن ظُهُورِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَأَشۡهَدَهُمۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ أَلَسۡتُ بِرَبِّكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰ شَهِدۡنَآۚ أَن تَقُولُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنۡ هَٰذَا غَٰفِلِينَ. (الأعراف: 172)
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”. (QS. al-‘Arof: 172) (Tafsir Munir I/206).
Ma’asyirol muslimin, hafidzo kumulloh….
Melihat penjelasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa semua manusia yang telah lahir di alam dunia sudah mempunyai perjanjian dengan Allah SWT. Berjanji akan menyembah, ibadah serta taat kepada Allah SWT. Apabila kita bisa menepati janji tersebut maka Allah akan membalas dengan surga. Namun sebaliknya, apabila kita tidak bisa menepati janji maka jangan berharap mendapat surga. Justru kita akan dimasukan ke dalam neraka. Na’udzubillahi min dzalik.