Khutbah Bulan Rajab Singkat Padat Penuh Makna: Perintah Memperbaiki Akhlak

Akhlak Mulia
Akhlak Mulia

Karenanya marilah kesempatan berada di tempat istimewa kita manfaatkan dengan maksimal, di antaranya dengan meningkatkan takwallah. Yakni dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Percayalah, dengan takwallah akan membawa perubahan berarti dalam sisa perjalan hidup kita di dunia ini.

Hadirin yang Berbahagia

Bacaan Lainnya

Seperti diketahui, hari ini kita masih berada di bulan yang mulia, yaitu Rajab. Rajab adalah bulan yang penuh rahmat, anugerah, dan kebaikan dari Allah SWT. Rajab adalah bulan yang baik untuk berhijrah, hijrah dari kejelekan menuju kebaikan, hijrah dari ujaran kebencian ke ujaran kesantunan, hijrah dari sikap kaku ke sikap luwes, dan hijrah dari akhlak tercela ke akhlak mulia.

Jamaah shalat Jumat Rahimakumullah

Islam adalah agama yang mengajarkan al-akhlaq al-karimah. Kanjeng Nabi Muhammad diutus Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak mulia Sebagaimana diriwayatkan Imam Baihaqi dalam Sunan Baihaqi juz 10 halaman 323:

 إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ

Artinya: Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia. (HR Imam al-Baihaqi).  

Bagaimana pengertian akhlak? Menurut Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin juz 3 halaman 53: Akhlak adalah perangai kejiwaan yang menjadi sumber segala perbuatan secara spontan. Perangai kejiwaan yang menimbulkan perbuatan terpuji secara logis dan syari, dinamakan dengan akhlak mulia. Sebaliknya, jika perbuatan yang muncul adalah perbuatan tercela, dinamakan dengan akhlak tercela.

Akhlak selalu berkaitan dengan perilaku yang melekat sebagai kebiasaan pada diri seseorang. Jika seseorang melakukan sesuatu di luar kebiasaannya, maka itu bukan perangai dan sikapnya. Sebagai contoh, orang yang terbiasa bersikap kaku dan tidak ramah memberikan senyuman/sapaan—ini jelas bukan karena dia santun, melainkan karena kepentingan dan modus yang menuntut dia bersikap ramah.

Walaupun demikian, akhlak dapat diubah dan diperbaiki, karena jiwa manusia diciptakan sempurna atau dalam proses menjadi sempurna. Hijrah dilakukan dengan pendidikan dan pembinaan pada sikap dan perilaku positif. Pembiasaan dilakukan dengan metode berbalik.

Seperti sifat kaku diubah dengan sikap ramah, ujaran kebencian diubah dengan ujaran kebaikan, sikap keras diubah dengan sikap luwes dan moderat, dan sikap intoleran diubah dengan sikap saling menghormati dan menghargai. Proses pembiasaan ini tentu saja tidak bisa dilakukan secara instan tapi membutuhkan waktu, perjuangan, dan kesabaran yang tinggi.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Bagaimana perwujudan dari al-akhlaq al-karimah? Kembali kepada Nabi, karena beliaulah suriteladan dalam berakhlak mulia. Banyak sekali ajaran tentang akhlak mulia. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam kitabnya Sunan Abi Dawud juz 4 halaman 301:

 لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا  

Artinya: Tidak halal seorang muslim menyakiti orang muslim lainnya.  

Selain itu Imam al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dalam kitabnya Shahih al-Bukhari juz 1 halaman 12:

   لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ  

Artinya: Tidak beriman dari kalian hingga mencintai saudaranya sebagaimana mencintai diri sendiri.  

Selanjutnya, Imam Hasan Radliyallahu ‘Anh sebagaimana dikutip Syekh Muhammad Jamaludin dalam kitab Mau’idhatul Mu’minin juz 1 halaman 176, menghimpun akhlak yang baik dengan pernyataannya:

   حُسْنُ الْخُلُقِ بَسْطُ الْوَجْهِ وَبَذْلُ النَّدَى وَكَفُّ الْأَذَى  

Artinya: Akhlak yang terpuji adalah dengan senyuman wajah, membantu kebaikan, dan tidak menyakiti orang lain.

Hadirin yang Dirahmati Allah

Dari beberapa hadist diatas dapat disimpulkan bahwa hal utama yang perlu kita perbaiki adalah akhlak. Kita bisa melakukan hal sederhana yang membuat Allah Ridlo kepada kita. Pertama, jangan sampai kita menyakiti orang lain. Kedua, selalu senyum kepada orang lain, dan ketiga saling membantu dalam hal kebaikan.

Sementara itu, Syekh Muhammad Jamaludin menjelaskan bahwa saling mengasihi, rukun, dan saling menyayangi merupakan akhlak yang terpuji. Sebaliknya, perpecahan, kebencian, dan permusuhan merupakan akibat dari akhlak yang tercela.

Hadirin yang Dirahmati Allah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait