Dan begitu juga Allah menyuruh kita mengejar surga yang telah disediakanNya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَسَا رِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَا لْاَ رْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 133)
اللهُ اَكبَرْ (3×) لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ
Hadirin, Jamaah Shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Setelah sebulan kita melaksanakan ibadah ramadhan, dan setelah melaksanakan Takbir sebagai pengagungan asma Allah subhanahu wa ta’ala serta ibadah zakat fitrah, maka kita semua hari ini berharap dapat menyempurnakan ibadah dengan berhari raya idul fitri.
Inti dari Idul Fitri di bulan Syawwal ini adalah semangat saling memaafkan, kerelaan hati untuk mengakui kesalahan untuk kemudian membuka diri untuk saling memberi dan menerima.
Kegembiraan yang begitu indah ini, ternyata pada sebagian orang menjadi hal yang mengganggu dan mengotori dirinya karena disebabkan oleh permusuhan yang masih berlanjut dan dendam yang masih membara di antara mereka.
Ada di antara mereka yang berlebaran, namun di hatinya masih ada kejengkelan dan amarah kepada kerabatnya sendiri. dan bahkan ada pula yang berlebaran namun menyimpan sejuta kejengkelan kepada orang tuanya sendiri.
Di antara mereka telah lama tali silaturahmi terputuskan dan tercampakkan, padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ قَاطِعٌ
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturrahmi.” (HR. Bukhari 8/5 no. 5984)
Sungguh ancaman yang sangat mengerikan bahwa orang yang memutuskan silaturahmi tidak akan masuk surga.
Ketahuilah, selain ancaman terhalangi dari surga bagi orang-orang yang memutuskan silaturahmi, mereka juga termasuk orang yang dilaknat oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..