Teks Khutbah Jumat Pasca Idul Adha: Keteladanan Keluarga Nabi Ibrahim (B. Indonesia)

ilustrasi nabi ibrahim as
ilustrasi nabi ibrahim as

Ketiga, Nabi Ibrahim juga menunjukkan komunikasi luar biasa kepada anaknya, Nabi Ismail. Ketika mendapat mimpi dari Allah untuk menyembelih anaknya, beliau tidak memaksakan. Tapi ia mengajak berdiskusi:

قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ

Bacaan Lainnya

Artinya: “Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu.”

Ini luar biasa. Seorang ayah yang mendapatkan perintah dari Allah, justru tetap menghargai pendapat anaknya. Maka, orang tua hari ini juga perlu belajar dari sini.

Jangan hanya menyuruh atau memarahi, tapi libatkan anak dalam pembicaraan, berikan ruang bagi anak untuk mengungkapkan isi hatinya.

Jama’ah yang dimuliakan Allah,

Dari tiga contoh ini, kita belajar bahwa Nabi Ibrahim adalah sosok yang mengutamakan komunikasi yang baik dalam keluarga. Ia lembut kepada orang tuanya, penuh pengertian kepada istrinya, dan menghargai pendapat anaknya. Inilah teladan yang patut kita tiru.

Mari kita jadikan keteladanan Nabi Ibrahim sebagai inspirasi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam keluarga, mari kita jaga cara bicara kita. Gunakan kata-kata yang lembut, saling menghargai, dan mau mendengarkan satu sama lain.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait