“Kemudian aku melihat neraka, dan aku sama sekali tidak pernah melihat pemandangan yang lebih buruk daripada hari itu. Dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita,”
Saat itu, Malaikat Jibril membawa Rasulullah Salallahu alaihiwas salam naik ke langit hingga tiba di pintu neraka yang dijaga oleh malaikat penjaga pintu neraka atau Malaikat Malik.
Didapatinya Malaikat Malik merupakan satu-satunya malaikat yang tidak menyambut Rasulullah Salallahu alaihiwas salam dengan senyuman.
“Hanya saja malaikat ini tidak tertawa, dan aku Rasulullah salallahu alaihiwas salam tidak menerima kabar gembira darinya seperti yang kulihat pada malaikat lainnya. Aku berkata kepada Jibril:
‘Wahai Jibril, siapakah malaikat yang berkata-kata kepadaku seperti malaikat yang lain, tetapi tidak tertawa kepadaku, dan aku tidak menerima kabar gembira darinya seperti yang kuterima dari yang lain?’
Jibril menjawab, ‘Seandainya ia pernah tertawa kepada orang sebelum atau sesudahmu, niscaya ia akan tertawa kepadamu. Namun ia tidak tertawa. Ini adalah malaikat penjaga neraka.” Demikian kata Malaikat Jibril yang dinukil dari Sirah Nabawiyah oleh Ibnu Hisyam.
Setelahnya, Rasulullah salallahu alaihiwas salam pun meminta Malaikat Jibril untuk memperlihatkan neraka kepadanya. Lalu, dibukakanlah pintu neraka oleh malaikat untuk dipertunjukkan kepada Rasulullah salallahu alaihiwas salam,
Saat pintu neraka dibuka, terlihat api neraka menyala-nyala seakan bisa membakar apapun yang terlihat. Dahsyatnya api neraka sendiri telah dijelaskan dalam salah satu firmanNya surah Al Isra ayat 97,
مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُۗ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنٰهُمْ سَعِيْرًا
Artinya: Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka.
Rasulullah Salallahu alaihiwas salam melanjutkan cerita, dirinya melihat manusia yang memiliki bibir seperti bibir unta. Tangan mereka menggenggam sebongkah api neraka seperti bongkahan batu. Mereka memasukkan batu api itu ke dalam mulut kemudian keluar melalui dubur.
Beliau pun bertanya pada Malaikat Jibril, “Siapakah mereka itu, Jibril?”
Jibril menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang makan harta anak yatim dengan cara zalim.”
Jama’ah sholat Jum’at yang berbahagia
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..