لا تَبَاغَضُوا وَلا تَحَاسَدُوا وَلا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوانًا (رواه البخاري ومسلم)
Artinya: Janganlah kalian saling membenci, saling hasud, saling membelakangi dan jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Jamaah Rahimakumullah
Di antara penyakit hati adalah hasud dan saling membenci. Keduanya menjadi malapetaka besar bagi kerukunan dan ketenteraman hidup bermasyarakat. Dua penyakit hati tersebut akan menjauhkan masyarakat dari sikap saling bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan.
Hasud adalah berusaha menghilangkan kenikmatan orang lain baik melalui ucapan maupun perbuatan.
Jadi, jika ada orang yang iri dengan saudara, tetangga atau teman yang memiliki banyak harta, istri yang cantik atau anak banyak yang taat atau sifat-sifat yang terpuji; kemudian ia membenci dan berusaha menghilangkan kenikmatan tersebut dengan berbagai cara, maka orang tersebut sedang dijangkiti penyakit hasud.
Jamaah shalat Jumat yang Berbahagia
Jika kita ingin membersihkan hati kita dari penyakit hasud, maka kita harus melawan hawa nafsu. Melawan nafsu akan membantu seseorang melakukan perbuatan yang diridhai Allah. Para wali Allah tidak meraih derajat kewalian kecuali dengan perjuangan melawan hawa nafsu.
Diceritakan bahwa hasud adalah maksiat pertama yang dilakukan di surga, yaitu hasud Iblis kepada Nabi Adam. Hasud juga merupakan maksiat pertama yang dilakukan di dunia, yaitu hasud Qabil kepada Habil yang berujung pembunuhan Qabil terhadap Habil.
Hadirin Rahimakumullah
Seringkali bahaya hasud ini kembali menimpa diri pelakunya. Al-Hafizh Abu Nu’aim al-Ashbahani dalam kitab Hilyah al-Auliya’ meriwayatkan bahwa pada zaman dahulu, ada seorang pengawal yang sangat dekat dengan sang Raja.
Suatu ketika pengawal itu berkata kepada raja: “Wahai raja, berbuat baiklah kepada orang yang berbuat baik, dan tinggalkan orang yang jahat, niscaya engkau selamat dari kejahatannya”.
Melihat kedekatan pengawal dengan raja, ada orang yang iri dan berupaya menghasut raja. Orang ini pun berkata kepada sang raja:
“Wahai raja, pengawalmu telah menyebarkan isu di masyarakat bahwa engkau memiliki bau mulut yang tidak sedap”. Raja pun bertanya: “Bagaimana aku bisa tahu hal itu?” Orang yang iri itu berkata: “Jika pengawal itu menghadap Paduka untuk membicarakan sesuatu, ia pasti akan menutup hidungnya”.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..