Khutbah Jumat PDF Tentang Pemilu: Silaturrahim dan Perdamaian di Tahun Politik (B. Indonesia)

Ilustrasi pemilu
Ilustrasi pemilu

Perdebatan isu politik tidak hanya terjadi di kalangan elit politik, bahkan sampai menyentuh masyarakat lapisan bawah yang harus berhadapan dengan keluarga dekat, tetangga rumah, rekan kerja, dan orang-orang yang dikenal. Hal ini mengakibatkan terjadinya putus silaturahmi dan tidak menghormati kepada orang yang berbeda pilihan politik.

Fenomena seperti ini sangat tidak sejalan dengan ajaran agama Islam yang sangat menekankan terwujudnya silaturahmi dan sikap saling menghormati di tengah masyarakat.

Bacaan Lainnya

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah

Menjaga silaturrahim di tengah konflik politik dan konteks apapun sangat penting dalam Islam. Dalam surat al-Ra’d, ayat 21, Allah berfirman:

 وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ

Artinya: “Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk”.

Allah menjelaskan dalam ayat ini, salah satu karakter orang-orang yang cerdas (Ulul Albab), yaitu mereka yang mampu menjalin dan menjaga hubungan baik atau silaturrahim kepada pihak-pihak yang dianjurkan oleh Allah. Artinya, kecerdasan sosial seseorang dapat dilihat ketika mampu mengedepankan silaturrahim dari pada fanatik terhadap salah satu calon Presiden dalam kontestasi politik.

Selain dari sudut pandang sosial, silaturrahim juga menjadi indikator penting untuk mengukur keimanan seseorang. Rasulullah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Artinya: “Dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad, ia bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menjaga hubungan baik silaturahmi dengan kerabatnya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam”.

Hadirin sidang Jumat yang dirahmati Allah

BACA HALALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait