Ketakwaan yang telah kita bangun selama Ramadhan perlu dijaga, amal saleh yang telah kita lakukan perlu terus dilanjutkan, dan hati yang telah dibersihkan perlu tetap kita jaga.
Inilah saatnya untuk semakin menguatkan hubungan dengan Allah dan menjalani hidup dengan keimanan yang lebih kokoh. Salah satunya adalah dengan memperbanyak membaca takbir dan menyucikan Allah di hari yang mulia ini.
Memperbanyak membaca takbir di hari kemenangan selain menjadi salah satu simbol bahwa kemenangan itu benar-benar kita raih bersama juga untuk mengikuti perintah yang telah Allah perintahkan kepada kita semua, sebagaimana Allah tegaskan dalam Al-Qur’an, Dia berfirman:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya, “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur,” (QS Al-Baqarah [2]: 185).
Syekh Muhammad Mutawalli asy-Syarawi dalam Tafsir wa Khawathirul Qur’an, jilid I, halaman 475 menjelaskan bahwa ayat ini mengandung tiga pesan utama. Pertama, perintah untuk menjalankan puasa selama bulan Ramadan.
Kedua, membaca takbir sebagai bentuk pengagungan kepada Allah setelah menuntaskan puasa sebulan penuh. Ketiga, menumbuhkan rasa syukur atas segala nikmat yang Allah anugerahkan.
Ketika seorang hamba berhasil menjalankan puasa sebulan penuh, ia diperintahkan untuk bertakbir. Hal ini karena Allah mengetahui bahwa kepatuhan terhadap hukum dan perintah-Nya, meskipun terasa berat seperti berpuasa, justru akan menghadirkan cahaya keimanan dalam diri seorang hamba. Cahaya inilah yang membuatnya pantas untuk bersyukur dengan mengagungkan asma Allah. Syekh Mutawalli menjelaskan:
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..