Khutbah Jumat Menjelang Idul Adha PDF: Luruskan Niat dalam Berkurban (Bahasa Indonesia)

Ilustrasi Niat Berkurban Idul Adha
Ilustrasi Niat Berkurban Idul Adha

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallampun bersabda:

 مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا

Bacaan Lainnya

Barangsiapa memiliki kelapangan, namun ia tidak berqurban, maka janganlah datangi mushalla kami. (HR. Ahmad 1/312, Ibnu Majah 3123, dihasankan al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah).

Maka kami mengajak diri kami sendiri dan hadirin sekalian untuk menjalankan ibadah yang mulia ini, dalam rangka menaati perintah Allah dan Rasul-Nya.

Hadirin jamaah jum’at, rahimakumullah

Semakin besar pengorbanan seseorang dalam ibadah kurban, akan semakin besar pula pahala yang didapatkan.

Dan dalam hadis dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ

Sesungguhnya besarnya pahala sebanding dengan besarnya ujian. (HR. At-Tirmidzi no.2396, dihasankan oleh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi).

Selain itu, ibadah kurban adalah implementasi dari tauhid seseorang. Sebagaimana dalam surat al-Kautsar yang telah kita sebutkan tadi.

Ketika kita diperintahkan untuk shalat hanya kepada Allah, maka kita pun diperintahkan untuk ibadah hanya kepada Allah.

menyembelih kurban termasuk ibadah kepada Allah dan inilah bukti tauhid bahwa ibadah bukan kepada yg lain.Allah berfirman :

قُلْ اِنَّ صَلَا تِيْ وَنُسُكِيْ وَ مَحْيَايَ وَمَمَا تِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

Katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. (QS. al-An’am: 162).

Maka sudah semestinya kita luruskan kembali niat kita dalam berkurban. Bahkan kita menjalankan ibadah kurban semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT, mengimplementasikan tauhid kita kepada Allah, bukan untuk niatan yang lain.

Hadirin jamaah jum’at, rahimakumullah

Dalam sebuah riwayat dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ’anhu, ia berkata:

Dahulu di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, seorang lelaki berkurban dengan satu kambing yang disembelih untuk dirinya dan keluarganya. Mereka makan dan sembelihan tersebut dan memberi makan orang lain. Kemudian setelah itu orang-orang mulai berbangga-bangga (dengan banyaknya hewan kurban) sebagaimana engkau lihat. (HR. Tirmidzi no. 1505, Ibnu Majah no. 3147, dishahihkan al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah).

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait