Teks Khutbah Jumat PDF Terbaru: Cara Bersikap di Tengah Derasnya Informasi Era Teknologi

Ilustrasi Perkembangan Teknologi Informasi
Ilustrasi Perkembangan Teknologi Informasi

Dari penjelasan ini jelaslah bahwa kita harus mengendalikan diri, tidak boleh terburu-buru dengan langsung mempercayai segala informasi yang kita terima. Kita harus menelusuri siapa, dari mana, dan atas motif apa berita tersebut muncul dengan langkah klarifikasi, cek dan ricek, atau bertabayun. Terlebih di media sosial, banyak oknum yang menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian untuk kepentingan tertentu.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Bacaan Lainnya

Saat ini kita sudah memasuki era yang disebut sebagai era post-truth atau pasca-kebenaran, yakni saat kebenaran semakin diabaikan karena masifnya berita-berita tidak benar. Kebenaran saat ini bisa dianggap tidak benar dan ketidakbenaran bisa dianggap kebenaran akibat informasi tidak benar yang lebih banyak dari informasi yang benar.

Orang pun akan menampik kebenaran ketika banyak menerima ketidakbenaran walaupun ia mendengar atau bahkan melihatnya. Tujuannya tidaklah lagi sekadar untuk membalikkan fakta namun untuk menumbangkan kebenaran tersebut.

Contoh nyata dari fenomena ini bisa kita lihat sekarang yakni terkait pandemi Covid-19 yang melanda dunia di mana sudah ada satu juta lebih orang yang meninggal dunia karenanya. Akibat pandemi ini berbagai sektor pun terdampak seperti sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Namun karena masifnya propaganda dan berita tidak benar yang dikonsumsi, masih saja ada masyarakat yang tidak percaya dengan pandemi Covid-19 ini. Hal ini tentu sangat memprihatinkan karena tentu akan mengakibatkan masyarakat abai untuk bersama-sama memutus rantai penyebaran virus Corona.

Kondisi ini sudah pernah diingatkan oleh Ibnu Muqaffa, seorang pujangga kenamaan yang hidup pada zaman Dinasti Abbasiyah yang termaktub dalam kitab Adabud Dunyâ Waddîn:

لَا تَتَهَاوَنْ بِإِرْسَالِ الْكِذْبَةِ مِنْ الْهَزْلِ فَإِنَّهَا تُسْرِعُ إلَى إبْطَالِ الْحَقِّ

“Janganlah seseorang menganggap remeh mengirim berita bohong meski sekadar guyon dan lucu-lucuan. Karena sesungguhnya kebohongan itu dapat dengan cepat menenggelamkan informasi yang berisi kebenaran.”

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait