Khutbah Jumat Bahasa Sunda PDF: Takdir, Kuasa, dan Pesan Dari Ambruknya Pondok Al Khozini Sidoarjo

Sumber Foto: detik.com

KHUTBAH JUMAT I

   اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ. أَشْهَدُ أَن لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَلَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ مُنْقِذِ الْأُمَّةِ بِرِسَالَتِهِ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ نَالُوا مَرْتَبَةَ الْعُلْيَا بِبَحْرِ جُوْدِهِ وَكَرَمِهِ.

أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ، أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ, اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌࣖ ۝٣٤

Bacaan Lainnya

Segala puji bagi Allah yang menciptakan kehidupan dan kematian sebagai ujian bagi kita. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, yang menjadi teladan dalam menghadapi segala musibah dengan sabar dan tawakal.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena hanya dengan takwa, hidup kita akan penuh makna, dan kematian kita akan berakhir dengan husnul khatimah.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Pada tanggal 29 September 2025, sekitar waktu Asar, kita dikejutkan oleh sebuah peristiwa tragis di Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Bangunan mushala tiba-tiba ambruk dan menimpa ratusan santri yang sedang melaksanakan shalat Asar. Akibatnya, lebih dari 60 santri meninggal dalam kejadian tersebut.

Fenomena ini menyentak kesadaran kita: mengapa bangunan ambruk justru pada saat Asar, bukan di waktu lain? Mengapa ketika mushala penuh dengan jamaah, bukan ketika kosong? Apakah itu kebetulan semata?

Hadirin Jamaah Rahimakumullah

Izinkan kami mengajak untuk merenung bersama: itulah takdir Allah yang bekerja dengan cara-Nya yang misterius dan mendidik hati kita agar sadar bahwa setiap saat adalah peluang perjumpaan dengan Allah, dan bahwa kita tidak punya jaminan hidup selamanya.

Dari kejadian yang menimpa santri Pondok Pesantren Al Khoziny, setidaknya ada dua hikmah yang dapat kita ambil.

Pertama, kita harus mengakui bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini adalah dalam lingkup takdir Allah. Allah berfirman:

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ

“Sesungguhnya segala sesuatu Kami ciptakan menurut ukuran (takdir).” (QS. Al-Qamar: 49)

Allah juga berfirman dalam ayat yang lain:

وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا

“Dan kamu tidak menghendaki sesuatu pun, melainkan Allah menghendakinya; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Insān / Ad-Dahr: 30)

Hadirin Jamaah Rahimakumullah

Kematian, musibah, dan kecelakaan termasuk dalam apa yang disebut ‘qadar’, yaitu sesuatu yang sudah ditetapkan oleh Allah dalam ilmu-Nya yang ghaib. Kita sebagai makhluk tidak mengetahui kapan, di mana, dan bagaimana takdir itu menjemput kita.

Lalu, mengapa bangunan Pondok “tidak ambruk di luar waktu sholat?” Mengapa “ketika mushola tidak banyak santri?” Mengapa “ketika para santri sedang bersujud Asar?”

Di sinilah peran hikmah takdir: Allah memilih waktu dan Momentum-Nya sendiri. Kita sebagai manusia terbatas dalam pengamatan; Allah yang Maha Tahu memilih waktu yang terbaik menurut-Nya, meskipun bagi kita terasa memilukan dan penuh tanya.

Hadirin Jamaah Rahimakumullah

Kita bisa menggunakan analogi: Jika Allah hendak mengambil ruh seorang hamba, Dia bisa melakukannya di mana saja, di kamar, rumah, jalan, atau di tempat hampa sekalipun. Namun ketika Allah mewujudkan takdir-Nya di tempat yang (tampaknya) padat, itu bukan karena Allah “kehilangan akal”, melainkan Allah hendak menguji, mendidik, menggetarkan, dan membangunkan kita dari kelalaian.

Sering kita lihat dalam peristiwa tsunam, gempa, kecelakaan, ada yang tertimpa musibah atau meninggal ketika shalat, ketika duduk santai, ketika bekerja, atau bahkan ketika tidur. Semuanya adalah bentuk dari ketetapan ilahiyah. Kita sebagai hamba hanya menyaksikan dan mengambil pelajaran darinya: bahwa hidup ini sangat rapuh dan penuh ketidakpastian.

Hadirin Jamaah Rahimakumullah

Hikmah yang kedua adalah, tragedi ambruk nya bangunan pesantren adalah pesan Allah kepada kita semua, sebagai peringatan agar kita senantiasa sadar akan kematian dan mempersiapkan bekal untuk akhirat. Allah berfirman:

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاَقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Katakanlah: ‘Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya, sesungguhnya ia akan menemui kamu; kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan nyata, lalu Dia memberitakan kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan’. ” (QS. Al-Jumu’ah : 8)

Dan Nabi ﷺ mengajarkan kita agar banyak mengingat kematian, agar hati tidak tertipu oleh kehidupan dunia:

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ

“Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan (yaitu kematian).” (HR. Tirmidzi)

Nabi ﷺ juga bersabda bahwa seseorang yang paling cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya untuk akhirat.

Hadirin Jamaah Rahimakumullah

Poin penting yang bisa kita ambil adalah

  1. Kematian bisa datang kapan saja, tanpa peringatan. Hari ini kita sehat, besok bisa menjemput kematian. Musibah di Al Khoziny mengingatkan kita bahwa tidak ada jaminan waktu hidup.
  2. Jangan menunda amalan baik. Jika kita selalu berkata “nanti”, “besok”, bisa jadi Allah sudah memanggil kita sebelum kita sempat bertaubat atau memperbaiki amalan.
  3. Perkuat hubungan kita dengan Allah dan orang-orang di sekitar. Doa, sedekah, menyambung silaturahmi, memaafkan, semua amalan yang baik bisa menjadi bekal ketika kita sudah tiada.
  4. Jangan takut mati; takutlah jika kita mati dalam keadaan tanpa bekal. Kita harus berdoa agar Allah menutup hidup kita dengan kondisi husnul khatimah.

Hadirin Jamaah Rahimakumullah

Marilah kita jadikan peristiwa ini sebagai tanda, pengingat, dan ruang introspeksi besar bagi kita semua, agar tidak tertipu oleh dunia, agar tidak lalai, dan agar kita terus memperbaiki diri menuju akhir yang baik.

Semoga para santri yang telah gugur, mendapat tempat terbaik di antara orang-orang yang beriman. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan, dan diganti oleh Allah dengan yang lebih baik. Amin

  بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ  

KHUTBAH II

   اَلْحَمْدُ ِللهِ حَمْدًا كَثِيرًا كَمَا أَمَرَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ وَاشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُولُهُ وَ حَبِيبُهُ وَ خَلِيلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تسْلِيْمًا كَثِيرًا.أَمَّا بَعْدُ   

فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُورِ وَحَافِظُوا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُورِ الْجَمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَ اعْلَمُوا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ، و قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ, بسم الله الرحمن الرحيم. اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا  

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد وَ عَلَى آل سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وعلى آل سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. وَارْضَ اَللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاء الرَّاشِدِيْنَ سَادَاتِنَا اَبِي بَكْرٍ وعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَحَابَةِ والتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ  

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِينَ وَ الْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُحِيبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِي الْحَاجَاتِ. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبَنَا غِلَّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنِ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ  

عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَ إِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدُكُمْ وَ لَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ واللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ  

Download Khutbah Singkat PDF

Khutbah Bahasa Jawa

Khutbah Bahasa Indonesia

Silahkan bergabung dengan kami di Grup Telegram, Wa, atau Facebook untuk mendapatkan materi terbaru dari KHUTBAHSINGKAT.com Klik GABUNG SEKARANG Wa.0812-4436-5554

Pos terkait