Khutbah Jumat Singkat Padat PDF Renungan Buat Jamaah: Waspada, Ghibah Penyakit Berbahaya

Ilustrasi Ghibah
Ilustrasi Ghibah

Redaksi kali ini menyajikan khutbah jumat singkat padat yang dapat dijadikan renungan para jamaah. Tema kali ini mengangkat judul Waspada, Ghibah Penyakit Berbahaya.

Kita tahu bahwa Ghibah bukan barang asing lagi di tengah masyarakat. Semua orang memiliki sifat yang cenderung membicarakan keburukan orang lain. Apabila hal ini dibiarkan maka dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Bacaan Lainnya

Khutbah jumat singkat pada PDF bahasa Indonesia ini ditulis oleh Ustadz Nur Rohmad, Anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur. Silahkan download teks khutbah pada link yang disediakan. Khotib cukup download, print, kemudian potong kertas menjadi 2 bagian. Semoga bermanfaat..

Silahkan bergabung di grup Telegram untuk mendapatkan Materi Khutbah terbaru dari KHUTBAHSINGKAT.com dengan cara klik “Berlangganan” BERLANGGANAN atau https://t.me/khutbahjumatsingkat

MUKADIMAH KHUTBAH JUMAT

   الحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ  أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ (الحجرات: ١٢) 

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.

Kaum Muslimin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Ghibah (menggunjing keburukan dan kekurangan orang lain) adalah salah satu maksiat yang diharamkan oleh Allah dan penyakit berbahaya yang dapat meruntuhkan kerukunan, persatuan dan ketenteraman masyarakat. Akhir-akhir ini, ghibah semakin marak dilakukan. Jika dulu ghibah hanya dilakukan oleh sekumpulan orang di tempat-tempat tertentu yang terbatas, saat ini seiring menjamurnya media sosial ghibah semakin gencar dilakukan. Ghibah online melalui media sosial sama dosanya dengan ghibah offline.

Oleh karenanya, dalam kesempatan khutbah yang singkat ini, kami mengingatkan kepada kita semua akan bahaya dosa ghibah. Masih banyak saudara-saudara kita yang seringkali melakukan ghibah tanpa mereka sadari. Apakah yang dimaksud dengan ghibah? Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Tahukah kalian apakah ghibah itu? Para sahabat menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.

Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

   ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ  

Maknanya: “Ghibah adalah ketika engkau menyebut saudara (muslim)mu dengan sesuatu yang tidak ia sukai”

Ditanyakan kepada Baginda Nabi: Wahai Rasulullah, Jika pada saudaraku itu memang terdapat apa yang aku katakan? Nabi menjawab:

   إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَد اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)  

Maknanya: Jika padanya terdapat apa yang engkau katakan maka engkau telah melakukan ghibah kepadanya, dan jika tidak terdapat padanya apa yang engkau katakan maka engkau telah melakukan buhtan kepadanya(HR Muslim)

Buhtan adalah menuduh seseorang dengan sesuatu yang tidak ada padanya. Buhtan lebih besar dosanya daripada ghibah karena buhtan mengandung unsur kebohongan.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Baca halaman berikutnya..

Pos terkait