1. Suka Melalaikan Shalat
Shalat merupakan amal pertama yang akan dihisab oleh Allah. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam hadits:
أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ
Artinya: Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. (HR Tirmidzi).
Oleh karena itu, hendaklah kita selalu menjaga shalat kita dengan baik. Dalam keadaan seperti apa pun, shalat lima waktu khususnya, tidak boleh kita tinggalkan. Prinsip ini hendaknya juga berlaku untuk orang-orang di sekitar kita khususnya keluarga kita sendiri sebab ada perintah dari Allah untuk menjaga diri sendiri dan keluarga dari ancaman siksa api neraka. Dan shalat menjadi hal utama untuk bisa selamat dari api neraka.
Jamaah Rahimakumullah
2. Gemar Mengonsumsi Minuman Keras.
Minum minuman keras hukumnya haram. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan Muslim sebagai berikut:
كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ ، وَكُلُّ خَمْرٍ حَرَامٌ
Artinya: Semua yang memabukkan adalah khamr dan semua khamr adalah haram.
Perkembangan sekarang menunjukkan bahwa tidak hanya minuman keras saja yang membahayakan kesehatan mental manusia tetapi juga penyalah gunaan obat bius atau yang dikenal dengan narkoba. Hukum mengonsumsi narkoba sama dengan minum mimuman keras, yakni sama-sama haram. Maka barang siapa tidak bisa berhenti dari konsumsi minuman keras dan penyalah gunaan narkoba dikhawatirkan hidupnya akan berakhir dengan suul khatimah.
Jamaah yang Dirahmati Allah
3. Durhaka kepada Orang Tua
Durhaka kepada kedua orang tua hukumnya haram dan termasuk dosa besar setelah syirik. Hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah yang diriwayatkan dari Anas sebagai berikut:
سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ الْكَبائِرِ قَالَ: الإِشْراكُ بِاللهِ، وَعُقوقُ الْوالِدَيْنِ، وَقَتْلُ النَّفْسِ، وَشَهادَةُ الزّورِ
Artinya: Rasulullah ditanya tentang dosa-dosa besar. Beliau menjawab: Menyukutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh seseorang dan kesaksian palsu.
Sangat masuk akal perbuatan durhaka kepada kedua orang tua khususnya terhadap ibu merupakan dosa besar. Hal ini disebabkan karena kelahiran anak manusia ke dunia ini melalui mereka dengan segala jerih payah, risiko dan tanggung jawab dunia akhirat yang sangat berat.
Jamaah yang Mulia
4. Menyusahkan atau Menzalimi Muslim Lain
Menzalimi orang lain memang bukan persoalan sepele. Allah sangat memperhitungkan perbuatan zalim yang dilakukan seseorang terhadap seseorang lainnya, apalagi sesama muslim. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan dari Anas bin Malik:
وَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي لا يَتْرُكُهُ الله فَظُلْمُ الْعِبَادِ بَعْضِهِمْ بَعْضًا حَتَّى يُدَبِّرُ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ
Artinya: Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.
Di antara perbuatan zalim manusia kepada manusia lainnya adalah sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah. Yakni tentang berbagai kezaliman yang dapat mengakibatkan kebangkrutan di akhirat di antaranya mencaci maki orang lain, menuduh atau memfitnah orang lain, memakan harta orang lain atau korupsi, menumpahkan darah orang lain dan memukul orang lain.
Jamaah yang Berbahagia
5. Terus Melakukan Dosa Besar dan Tidak Tobat
Kita sering mendengar istilah ‘Molimo’ dalam bahasa Jawa, yang maksudnya adalah perbuatan dosa dengan inisial 5 ‘M’, yakni: 1. Madon (berzina atau main perempuan), 2. Mendem (mabuk-mabukan), 3. Main (berjudi), 4. Madat (mencandu narkoba), dan 5. Maling (mencuri/korupsi).
Baca halaman berikutnya..