Ketahuilah bahwa, Allah sengaja merahasiakan waktu, tempat dan cara seseorang meninggal agar kita memperbanyak amal kebaikan. Agar kita selalu waspada dengan setiap tindakan yang kita lakukan.
Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari. Sebab, saat nyawa sudah lepas dari raga, maka saat itu juga kita tidak bisa melakukan ibadah apapun.
Yang bisa kita lakukan hanya mempertanggungjawabkan amal perbuatan selama hidup. Sebagaimana sabda Rasulallah SAW:
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {إِذَا مَاتَ الْمَيِّتُ تَقُوْلُ الْمَلاَئِكَةُ مَا قَدَّمَ وَيَقُوْلُ النَّاسُ مَا خَلَّفَ
Artinya: “Jika ada orang yang meninggal dunia, malaikat berkata apa yang telah lalu (amal), sedangkan manusia membicarakan apa yang ia tinggalkan (warisan).” (HR. Imam Baihaqi)
Hadirin ma’asyiral muslimin Rahimakumullah
Agar semua perbuatan kita mengarah pada hal kebaikan maka mari kita ingat tentang kematian. Sebagaimana sabda Rasulallah SAW
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian.” (HR. Tirmidzi).
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..
