Khutbah Jumat PDF Terbaru Lengkap dengan Doanya tentang Nasehat Kematian

Ilustrasi Kematian
Ilustrasi Kematian

Kematian akan memutus segala kelezatan hidup, menghentikan total gerakan badan, menceraikan seseorang dari komunitasnya, menghalanginya dari segala yang (semula menjadi) kebiasaannya, hanya Allah sendiri yang menguasai kematian dan kehidupan.

Kematian tidak dapat dicegah oleh petugas penjaga pintu, tidak bisa dicegat oleh bodyguard, tidak bisa dihalangi oleh harta benda, anak, dan kawan dan teman. Tidak bisa lolos dari kematian orang kecil dan orang besar, si kaya dan si miskin, orang yang berpangkat atau orang rendahan. Firman Allah :

Bacaan Lainnya

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ [ النساء / 78]

Di mana pun kalian berada, kematian akan menjemput kalian, kendatipun kalian di dalam benteng yang kokoh,Qs An-Nisa: 78

Firman Allah :

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ [ الجمعة / 8]

Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kalian lari daripadanya, benar-benar akan menemui kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan. Qs Al-Jumah :8

Hadirin Jamaah Rahimakumullah

Kematian datang tiba-tiba dalam waktu yang telah ditentukan. Firman Allah:

وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ [ المنافقون/11]

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.Qs Al-Munafiqun : 11

Kedatangan kematian tanpa meminta izin terlebih dahulu kecuali kepada para nabi –alaihimussalam- mengingat kedudukan mereka yang mulia di sisi Allah –Subhanahu wa Ta’ala-, karena itulah kematian meminta izin kepada setiap para nabi.

Dalam sebuah hadis disebutkan :

مَا مِنْ نَبِيّ إلّا خَيّرَه اللهُ بَيْنَ الخَلوْدِ فِى الدُّنْيَا ثمَّ الجَنّةِ أو الْمَوْتِ فيَخْتَارُ المَوْتَ

“Tidak ada seorang nabi-pun melainkan Allah menyodorkan dua pilahan kepadanya; antara kekal di dunia lalu masuk surga dengan kematian, maka mereka memilih kematian.

Hadirin Jamaah Rahimakumullah

Kematian merupakan musibah yang tidak terelakkan. Sakitnya kematian tidak ada seorangpun yang dapat melukiskannya karena kedahsyatannya. Nyawa manusia tercabut dari struktur jaringan urat, daging dan saraf. Seluruh rasa sakit yang sangat parah maka masih lebih ringan dari sakitnya kematian.

Dari Aisyah –radhiyallahu anha– berkata :

“رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ بِالمَوْتِ، وَعِنْدَهُ قَدَحٌ فِيهِ مَاءٌ، وَهُوَ يُدْخِلُ يَدَهُ فِي القَدَحِ، ثُمَّ يَمْسَحُ وَجْهَهُ بِالمَاءِ، ثُمَّ يَقُولُ: «اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى غَمَرَاتِ المَوْتِ أَوْ سَكَرَاتِ المَوْتِ” رواه الترمذى

”Aku melihat Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam– ketika maut menjelang, sedangkan di dekatnya ada sebuah mangkuk berisikan air, kemudian ia memasukkan tangannya ke dalam mangkuk itu, lalu mengusap wajahnya dengan air sambil berdo’a: ”Ya Allah, tolonglah aku saat menghadapi sakaratul maut.” HR. Tirmizi

Dalam sebagian riwayat :

إِنَّ لِلْمَوْتِ لَسَكَرَاتٍ

Sesungguhnya pada kematian itu ada rasa sakitnya

Salah seorang lelaki berkata kepada ayahnya yang sedang sakaratul-maut, “Terangkanlah kepadaku sakitnya sakaratul untuk menjadi pelajaran”. Jawabnya, “Wahai anakku, sakitnya bagaikan duri berbengkok yang digelandang di usus (dalam perut), dan bagaikan aku bernafas di lobang jarum”.

Dikatakan kepada orang lain yang akan meninggal, “Bagaimana engkau mendapati dirimu?”, Ia berkata, “Seakan-akan pisau-pisau digeret kesana kemari di dalam tubuhku”

Seorang lainnya yang sedang menghadapi sakaratul maut ditanya, “Bagaimana dengan sakitnya kematian”. Jawabnya, “Seakan-akan ada api membara di dalam perutku”.

Barangsiapa yang selalu mengingat kematian, akan lembut hatinya, menjadi baik amal dan perilakunya, serta akan terhalangi dan tidak berani melakukan maksiat, tidak melalaikan kewajiban, tidak lagi terpesona oleh gemerlapnya dunia, justru rindu berjumpa Tuhan-nya dan kangen surga yang penuh kenikmatan.

Dan siapa yang lupa akan kematian, keras hatinya, dan condong kepada dunia, dan buruk amalannya, serta panjang angan-angannya, maka mengingat kematian adalah nasehat yang paling mengena untuk menegurnya.

Hadirin Jamaah Rahimakumullah

Pos terkait