Naskah Khutbah Jumat Bahasa Indonesia Terbaru PDF: Hindari Ceramah yang Provokatif

Ilustrasi ceramah provokatif
Ilustrasi ceramah provokatif

Terkait cara berdakwah ini, kita prihatin di era modern saat ini, banyak dengan mudah kita temukan langsung ataupun melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik khususnya di media sosial, dakwah atau ceramah agama yang memperturutkan hawa nafsu dan emosi serta penuh dengan muatan provokasi.

Padahal ceramah provokatif dengan menyebar kebencian ini sudah jelas bukanlah ajaran yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Provokasi bukan bagian dari dakwah mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran.

Bacaan Lainnya

Sebaliknya, provokasi adalah kemunkaran itu sendiri dan harus kita hindari.  Para penceramah seharusnya menjaga diri dari sikap kasar dalam ucapan yang bisa mendatangkan keburukan. Bersikap lemah lembut justru tidak akan menjadikan orang berpaling. Allah SWT berfirman dalam QS. Ali-Imran ayat 159:

 فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ 

Artinya :”Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu…”

Oleh karenanya, selaku umat Islam, mari kita selektif dalam memilih ceramah-ceramah agama yang saat ini dengan mudah bisa diakses. Perlu juga dijadikan patokan, bahwa jangan hanya melihat apa yang disampaikan dalam ceramah tersebut, namun penting juga untuk melihat siapa yang menyampaikannya.

Kita harus benar-benar paham latar belakang dari orang yang menyampaikan ceramah, terutama latar belakang pendidikan dan silsilah ilmu keagamaan yang didapatnya. Sebab saat ini, banyak ditemukan orang yang tidak otoritatif dan bukan ahlinya dalam bidang agama ikut-ikut berceramah dan gampang mengeluarkan fatwa yang bukannya akan membawa kepada kemasalahatan, namun sebaliknya, membawa kepada kesesatan umat.

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,

Di antara ciri dakwah atau ceramah yang baik adalah selalu ditujukan untuk meninggikan kalimat Allah. Selain itu, konten yang didakwahkan membawa misi utama agama Islam yaitu Rahmatan lil alamin. Konten dakwah yang disampaikan juga bersumber dari al Qur’an, Hadits, dan fatwa ulama yang kredibel melalui jalur sanad keilmuan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dunia akhirat.

Ceramah yang berkualitas juga mengedepankan cara-cara yang ma’ruf dan bijak dengan diksi dan paparan yang mudah dimengerti semua kalangan. Penceramah baik adalah mereka yang tidak mudah mengumbar fatwa belum pasti karena ini akan menunjukkan pada kurangnya ilmu yang dimiliki.

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah,

Demikianlah paparan tentang pentingnya sikap selektif dalam memilih ceramah-ceramah agama dalam kehidupan sehari-hari khususnya di media sosial. Kita perlu menyadari juga bahwa media sosial memiliki pola algoritma yakni menyuguhkan materi-materi sesuai dengan prilaku kita di dunia maya. Jika kita sering mengakses ceramah-ceramah provokatif, maka media sosial akan menyuguhkan ceremah sejenis sebagai rekomendasinya.

Oleh karenanya, mari kita pilih ceramah-ceramah menyejukkan sehingga sistem algoritma ini akan memilihkan ceramah yang menyejukkan pula. Semoga kita selalu dilindungi Allah swt dari belajar ilmu agama pada para penceramah yang mengumbar provokasi dalam ceramahnya.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait