Khutbah Idul Fitri Bahasa Indonesia Terbaru PDF: Antara Idul Fitri dan Dosa Jariyah Digital

Khutbah Idul Fitri terbaru PDF
Ilustrasi meminta maaf saat idul fitri

Namun, bayangkan, ketika foto yang mengumbar aurat, ketika memposting ujaran kebencian dan menyebar ke banyak orang, bagaimana kita bisa menghentikan penyebaran tersebut? Juga bagaimana cara kita meminta maaf kepada orang-orang yang tersakiti?

Kalau urusan dosa dengan manusia ini belum kelar, bagaimana kita bisa meminta ampun kepada Allah? Apa lagi yang kita sebar berupa gambar-gambar, vidio-vidio yang mengumbar aurat. Na’u dzubillahimin dzaaliq

Bacaan Lainnya

Bagaimana kita akan bertaubat? Sangat rumit bukan?

Hadirin Rahimakumullah..

Tentu saja Malaikat Atid, atau sang pencatat amal buruk manusia, punya mekanisme pencatatan dosa di era digital seperti sekarang ini. Maka sebaiknya kita pikir-pikir dulu sebelum menyebar dosa dengan jari-jari kita. Puasa di era digital ini adalah menahan diri kita, jari-jari kita untuk tidak berbuat dosa digital itu.

Ingatlah firman Allah dalam Surat Yasin

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ

Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12)

Bahkan Rosulullah saw bersabda dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء

“Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.”

Jamaah Sholat ‘Idul Fitri Rahimakumullah..

Oleh karena itu, di hari yang fitri ini mari kita saling memaafkan satu sama lainnya. Sebab, semua orang punya potensi salah kepada sesama. Yang tidak punya salah di dunia ini hanya Allah dan Rasul-Nya.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait