Teks Khutbah Jumat NU PDF Terbaru: Ibadah Haji, Antara Kebutuhan dan Keinginan (B. Indonesia)

Khutbah Jumat Tentang Haji
Ilustrasi Ibadah Haji

Bagi orang-orang yang belum mampu, ibadah haji hanyalah keinginan sehingga tidak wajib dipenuhi. Artinya daripada mereka direpotkan oleh keinginan beribadah haji dengan bersusah payah memaksakan diri menabung hingga mengabaikan kewajiban yang sudah ada di depan mata, sebaiknya tidak dilakukan.

Yang mendesak untuk dipenuhi adalah aneka kebutuhan dasar berupa sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan bagi diri sendiri dan segenap anggota keluarganya. Hal ini lebih baik dan wajib hukumnya sebagai kewajiban syar’í dan sosial.

Bacaan Lainnya

Jika beragam kebutuhan dasar tersebut telah terpenuhi, mereka bisa meningkatkan status keinginan beribadah haji menjadi azam atau keinginan kuat. Mereka yang telah memiliki keinginan kuat untuk beribadah haji, tentu akan terdorong untuk menabung sebagian penghasilannya agar bisa menunaikan ibadah haji.

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Ketika tabungan sudah cukup, maka keinginan kuat tersebut meningkat menjadi kebutuhan. Pada tingkat ini mereka wajib menunaikan ibadah haji dan harus dipenuhi.

Pengetahuan tentang skala prioritas sebagaimana dijelaskan diatas adalah penting. Sebab, dengan pemahaman yang benar kita bisa bersikap bijak dalam memahami rukun Islam kelima tersebut.

Jangan sampai kita memaksakan diri mengejar ibadah haji, padahal sebetulnya belum wajib hukumnya karena belum mampu. Ibarat shalat, waktunya belum masuk tetapi sudah melakukannya. Shalat seperti ini pasti tidak sah. Sedangkan haji seperti ini bermasalah, karena mengabaikan kewajiban dalam memenuhi kebutuhan dasar keluarga.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait