Khutbah Jumat Singkat NU Online PDF: Menambah Kata ‘Sayyidina’ dalam Shalawat (B. Indonesia)

Ilustrasi Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi Nabi Muhammad SAW

Dalam riwayat yang lain, sebagaimana dituturkan Imam Nawawi dalam Al-Minhaj ada tambahan kalimat wa lâ fakhra (tidak sombong) untuk menjelaskan bahwa penuturan Rasul tentang ke-sayyid-annya bukan sebagai sikap kesombongan.

Pernyataan Rasulullah tentang ke-sayyid-annya ini disampaikan kepada umatnya sebagai rasa syukur kepada Allah atas pemberian nikmat berupa kedudukan yang agung ini.

Bacaan Lainnya

Sebagaimana Allah memerintahkan agar menceritakan nikmat yang diberikan-Nya kepada orang lain; wa ammâ bi ni’mati Rabbika fa haddits.

Pengakuan Rasulullah ini menjadi perlu agar kita sebagai umatnya memahami pangkat dan kedudukan beliau kemudian memperlakukan beliau sebagaimana mestinya serta mengagungkannya sesuai dengan pangkat dan kedudukannya yang tinggi itu. (Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Minhâj, [Kairo: Darul Ghad Al-Jadid, 2008], jil. VIII, Juz XV, hal. 36)

Sementara Allah di dalam Surat Al-Fath ayat 8-9 menyatakan:

  إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengutusmu sebagai saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Agar kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta mengagungkan dan memuliakannya.”

Hadirin Jamaah Jumah Rahimakumullah..

Setidaknya dengan hadits dan ayat di atas menjadi layak dan semestinya bila sebagai umat memuliakan dan mengagungkan Rasulullah dengan menyertakan kata saayyidinâ saat bershalawat dan menyebut nama beliau.

Rasulullah memang tidak menuturkan kata itu saat mengajari para sahabat perihal bacaan shalawat, namun sebagai umat tidakkah bersikap tahu diri dengan bersopan santun kepadanya?

Sebagai gambaran kecil, misalnya ada orang yang jauh lebih tua usianya dari kita, atau seorang yang semestinya kita hormati kemudian memperkenalkan diri dengan menyebut namanya saja, maka akankah kemudian kita memanggilnya dengan hanya menyebut namanya saja seperti yang ia kenalkan?! Apakah kita akan memanggilnya tanpa tambahan kata “Bapak” atau “Ibu” sebagai bentuk sopan santun dan penghormatan kepadanya?! Tentu tidak!

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait