Khutbah Jumat Dzulhijjah Terbaru: Mencontoh Nabi Ibrahim dalam Mendidik Anak (B. Indonesia)

Gambar Ilustrasi penyembelihan Nabi Ismail As
Gambar Ilustrasi penyembelihan Nabi Ismail As

“Sungguh hina, orang yang mendapati kedua orang tuanya ketika berusia lanjut; salah satunya atau keduanya tetapi tidak menjadikannya masuk surga (sebab berbakti kepada keduanya)” (H.R. Muslim)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Bacaan Lainnya

Banyak cara berbakti kepada orang tua, misalnya membantu bekerja, menafkahinya atau lain sebagainya. Dari Abdullah bin ’Umar, Rasullah shallallahu‘alayhi wasallam bersabda:

رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ وَ سَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ

“Ridha Allah tergantung pada ridha orangtua dan murka Allah tergantung pada murka orangtua.” (HR. Tirmidzi)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Mengambil pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS, hendaknya seorang ayah memegang tangan anaknya, dan membawanya pada jalan kebaikan, jalan hidayah dan keberuntungan, membawa mereka pada majelis-majelis ilmu agama. Sehingga orang tua akan dapat memetik buah yang sangat agung.

Orang tua hendaknya memperhatikan pendidikan agama Islam anaknya dan mendorongnya untuk berakhlak dengan akhlak yang mulia dan terpuji. Dengan demikian kelak, orang tua akan memanen apa yang sudah ditanamnya. Sang anak akan menjadi penolong bagi orang tua.

Ketika anak telah berumur 7 tahun, orang tua wajib mengajarkan dasar-dasar akidah kepadanya. Orang tua harus mengenalkan Allah dan rasul kepada anaknya, dengan mengajarkan kepada mereka sifat-sifat wajib bagi Allah.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Sebagai orang tua kita juga wajib mengajarkan kepada anak bahwa Muhammad bin Abdullah adalah hamba dan utusan Allah kepada seluruh manusia dan jin.

Beliau dilahirkan dan diangkat menjadi Nabi di Makkah, kemudian hijrah ke Madinah, meninggal dan di makamkan di Madinah. Beliau adalah nabi terakhir tidak ada orang yang diangkat menjadi nabi setelahnya.

BACA HALAMAN SELANJUTNYA..

Pos terkait