Ketangguhan seperti itu memang sangat diperlukan kelak ketika Nabi Muhammmad berdakwah menyampaikan wahyu dan kebenaran dari Allah SWT kepada seluruh umat manusia.
Kita semua tahu bahwa dalam berdakwah Nabi Muhammad SAW menghadapi banyak hambatan, gangguan dan bahkan ancaman pembunuhan dari berbagai pihak, terutama dari kelompok yang dipimpin Abu Jahal dan kawan-kawan. Tetapi semua hambatan, gangguan dan ancaman itu dapat dilalui dengan baik karena Nabi Muhammad SAW sudah terlatih menghadapi kesulitan-kesulitan sejak kecil.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Buah dari penderitaan, kesulitan, dan perjuangan beliau yang tanpa kenal menyerah memang luar biasa, yakni dalam waktu singkat yang hanya memakan waktu 23 tahun saja, Nabi Muhammad telah berhasil memiliki pengikut yang cukup banyak. Beliau berhasil merubah masyarakat yang semula penyembah berhala menjadi beriman tauhid, yakni hanya menyembah kepada Allah SWT semata.
Masyarakat telah berubah dari masyarakat yang semula menerapkan hukum rimba dimana yang dominan dan kuat akan selalu menjadi pemenang, menjadi masyarakat yang berdasarkan keadilan tanpa memandang latar belakang suku maupun status sosial. Di dalam Islam memang semua manusia pada dasarnya sama karena mereka semua berasal dari asal usul yang sama, yakni Nabi Adam AS. Satu-satunya yang membedakan mereka hanyalah ketakwaan masing-masing kepada Allah SWT.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Ayat kelima dari Surat Adh-Dhuha berbunyi:
وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى
Artinya: “Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas.”
Allah SWT telah berjanji bahwa semua penderitaan, kesulitan dan susah payah Nabi Muhammad SAW dari waktu kecil hingga belaiu diangkat menjadi seorang nabi akan dibalas oleh Allah dengan keberhasilan yang cemerlang sebagaimana telah diuraikan.
Atas keberhasilan itu Nabi Muhammad SAW bersyukur kepada Allah SWT. Beliau bersyukur tidak hanya atas keberhasilan dakwah-dakwah beliau, tetapi juga atas perlindungan Allah SWT sehingga beliau meskipun seorang yatim piatu beliau dapat meraih pertolongan untuk mendukung keberhasilan dakwah-dakwah tersebut. Perlindungan ini sebagaimana dimaksud dalam ayat keenam sebagai berikut:
أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ
Artinya: “Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?”
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Selanjutnya, ayat ketujuh dari Surat Adh-Dhuha berbunyi:
وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ
Artinya: “Dan Dia (Allah) mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.”
Sudah banyak diceritakan bagaimana kebingungan Nabi Muhammad ketika akan memasuki masa kenabiannya sehingga beliau menyepi di Gua Hira’ untuk mencari jawaban dari apa yang sebenarnya sedang terjadi pada beliau pada waktu itu. Di Gua Hira’ itulah Nabi Muhammad mendapatkan wahyu pertama kali yang diterimanya melalui malaikat Jibril AS.
Ayat ketujuh itu diikuti dengan ayat kedelapan yang berbunyi:
وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ
Artinya: “Dan Dia (Allah) mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.”
Baca halaman berikutnya..